Jerman Kali Pertama Catat Kasus Covid-19 di Atas 100.000

Jerman disebut belum mencapai puncak pandemi Covid-19

EPA-EFE/RONALD WITTEK
Pria mengenakan masker FFP 2 di Jerman. Kenaikan kasus Covid-19 di Eropa membuat sejumlah negara Eropa mensyaratkan penggunaan masker yang lebih ketat.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman pada Rabu (19/1/2022) melaporkan 112.323 kasus baru virus corona, yang merupakan rekor baru harian. Menteri kesehatan Jerman mengatakan negara itu belum mencapai puncak pandemi dan bahwa kewajiban vaksinasi harus diterapkan paling lambat pada Mei.

Baca Juga


Jumlah total infeksi Covid-19 di Jerman saat ini mencapai 8.186.850 kasus, kata badan pemerintah untuk pengendalian dan pencegahan penyakit, Robert Koch Institute (RKI). Pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 239 orang pada Rabu sehingga jumlah keseluruhan kematian menjadi 116.081 jiwa.

Menteri Kesehatan Karl Lauterbach mengatakan ia memperkirakan bahwa gelombang pandemi akan mencapai puncak dalam beberapa pekan mendatang. Sementara itu, virus corona varian omicron yang sangat menular telah menyebabkan tingkat infeksi di Jerman menjadi 5.84,4 kasus per 100.000 orang.

"Perkiraan saya, kita akan mencapai puncak gelombang ini pada pertengahan Februari, dan kemudian jumlah kasus akan turun lagi, tapi kita belum mencapai puncak," kata Lauterbach kepada saluran penyiaran RTL pada Selasa (18/1/2022) malam.

Baca:Banjir Jakarta Meluas ke 102 RT, Jumlah Pengungsi Bertambah

Lauterbach meyakini bahwa kasus-kasus yang tidak dilaporkan saat ini sebenarnya sekitar dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan yang tercatat. Ia mengatakan kewajiban vaksinasi harus segera diterapkan, pada April atau Mei, untuk menghindari gelombang baru infeksi pada musim semi yang kemungkinan diwarnai dengan kemunculan varian-varian baru.

Baca: Banjir Diatasi Cepat Saat Hujan Ekstrem, Anies: Atas Izin Allah

Baca: Wagub DKI: 28 Sekolah Kembali Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler