UGM Layani Vaksinasi Booster Masyarakat Umum pada 31 Januari

Vaksin booster dilayani bagi peserta yang telah melakukan pendaftaran secara daring

Antara/Andreas Fitri Atmoko
Peserta berada di ruang observasi seusai mendapatkan suntikan vaksin platform inactivated Sinovac saat Vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil, di Grha Sabha Pramana, Univesitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (19/8/2021). Pemda D.I Yogyakarta akan memberikan Vaksinasi COVID-19 kepada sekitar 14 ribu ibu hamil di D.I Yogyakarta dan ditargetlan selesai pada Oktober 2021 mendatang.
Rep: wahyu suryana Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--UGM mulai menggelar vaksinasi lanjutan (booster) yang diutamakan bagi civitas akademika. UGM juga akan segera membuka vaksinasi bagi masyarakat umum 31 Januari 2022 mendatang dengan pendaftaran melalui http://ugm.id/Vaksinumum.

Baca Juga


Ketua Satgas Covid-19 UGM, Dr Rustamadji mengatakan, pemberian booster dilayani bagi peserta yang telah melakukan pendaftaran secara daring. Peserta vaksinasi lanjutan merupakan masyarakat umum yang telah menerima vaksinasi primer lengkap.

Baik jenis Sinovac, Sinopharm dan Astrazeneca untuk dosis pertama dan kedua. Jarak antara vaksinasi kedua dengan booster minimal enam bulan mengacu Surat Edaran HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster).

"Kami akan buka untuk umum tanggal 31 (Januari 2022) dengan kapsitas 2.000 hingga maksimal 2.500 pendaftar," kata Rustamadji, Selasa (25/1/2022).

Vaksin Covid-19 dosis ketiga dianggap penting untuk tingkatkan antibodi terhadap virus SAR-CoV-2. Selain di Grha Sabha Pramana, UGM juga layani vaksinasi booster di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM untuk masyarakat berusia di atas 18 tahun.

UGM sendiri telah menyiapkan 14.000 dosis vaksin untuk layani vaksinasi lanjutan di GSP beberapa hari ke depan. Hingga hari ini, dosis yang telah diberikan 4.970 dosis. Tapi, jika diperlukan masih bisa meminta tambahan sebanyak 2.500 dosis.

Vaksinasi ketiga, lanjut Rustamadji, menggunakan jenis vaksin Pfizer sebagai vaksin heterolog. Sebelumnya, platform yang digunakan untuk vaksinasi dosis pertama maupun dosis kedua yang diselenggarakan UGM merupakan vaksin Sinovac.

"Dua kali dosis vaksin primer kita menggunakan jenis Sinovac, tapi yang ketiga ini dengan Pfizer agar lebih heterolog karena pemerintah memandang akan lebih mampu meningkatkan daya kekebalan dan daya tahan tubuh kita," ujar Rustamadji.

Untuk menyukseskan kelancaraan pelaksanaan vaksinasi lanjutan ini, Rustamadji menerangkan, mereka mengerahkan sekitar 120 tenaga kesehatan. Secara bergantian akan terlibat dalam enam kali agenda vaksinasi hingga akhir Januari mendatang. "Mereka terbagi menjadi 23 tim yang masing-masing beranggotakan empat orang," kata Rustamadji.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler