Minuman Manis Ini Ada Kaitannya dengan Risiko Kanker
Studi di British Medical Journal ungkap jenis minuma yang ada kaitanya dengan kanker.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jus buah mungkin terdengar sehat karena terbuat dari buah yang sarat vitamin dan mineral. Meski begitu, tidak disarankan meminum jus buah 100 persen dalam jumlah berlebihan lantaran ada potensi bahayanya bagi tubuh.
Peringatan itu datang dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal. Studi digagas penulis utama Eloi Chazelas dari Pusat Penelitian Epidemiologi dan Statistik Sorbonne Paris Cité di Prancis bersama timnya.
Mereka meninjau keterkaitan antara konsumsi minuman manis dan risiko berbagai jenis kanker. Para peneliti memperoleh data dari studi NutriNet-Santé yang berfokus pada hubungan kompleks antara asupan nutrisi dan status kesehatan.
Penelitian meninjau kebiasaan konsumsi 101.257 orang dewasa Prancis berusia 42 tahun. Menerapkan kuesioner daring tentang makanan selama 24 jam, para peneliti menilai konsumsi peserta terhadap 3.300 jenis makanan dan minuman yang berbeda.
Selanjutnya, pengamatan klinis dilakoni hingga sembilan tahun. Selama waktu tersebut, para peneliti melihat risiko kanker secara keseluruhan, mulai dari kanker payudara, prostat, dan kolorektal. Minuman yang diperiksa antara lain minuman yang mengandung gula dan pemanis buatan.
Minuman ringan, sirup, minuman buah, jus buah 100 persen tanpa tambahan gula, minuman manis berbahan dasar susu, minuman olahraga, dan minuman energi termasuk yang ditinjau. Begitu juga minuman ringan berlabel diet, sirup bebas gula, dan minuman diet berbasis susu.
Chazelas dan rekannya turut memperhitungkan pembaur potensial, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, serta risiko kanker herediter. Faktor gaya hidup peserta tidak lepas dari pemantauan, misalnya kebiasaan merokok dan pola olahraga.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa konsumsi minuman manis berhubungan secara signifikan dengan risiko kanker secara keseluruhan. Akan tetapi, rupanya konsumsi minuman yang mengandung pemanis buatan tidak terkait dengan risiko kanker.
Jenis minuman yang punya hubungan signifikan justru konsumsi jus buah 100 persen, namun peneliti menekankan bahwa kesimpulan definitif tidak boleh diambil. Hasil ini membutuhkan replikasi dalam studi prospektif skala besar lainnya, menurut Chazelas.
Mereka menyampaikan bahwa minuman manis yang banyak dikonsumsi di negara-negara Barat mungkin mewakili faktor risiko terjangkitnya kanker. Mengetahui relasi signifikan dapat memicu modifikasi faktor untuk pencegahan kanker, dikutip dari laman Express, Rabu (26/1/2022).