Moderna Inc Mulai Meneliti Vaksin Khusus Omicron
Varian Omicron kini mencakup 99 persen kasus infeksi di seluruh AS.
REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Moderna Inc mengumumkan penelitian vaksin yang khusus melawan virus corona varian Omicron kini sudah di tahap pertengahan. Pengumuman ini disampaikan satu hari setelah perusahaan saingan Pfizer mengatakan tengah menggelar penelitian serupa.
Pada Kamis (27/1/2022) perusahaan itu mengatakan dosis ketiga vaksin awal memang meningkatkan antibodi untuk melawan varian tersebut. Tapi tingkat kehandalannya menurun dalam enam bulan sejak dosis ketiga diberikan.
Moderna mengatakan antibodi untuk menetralkan virus terdeteksi pada semua peserta penelitian. Berdasarkan temuan yang sudah ada terbukti varian Omicron tidak menimbulkan gejala yang lebih berat dari varian sebelumnya.
Tapi varian itu dengan cepat mendominasi kasus infeksi virus corona di seluruh dunia. Mendorong angka infeksi dan membebani sistem kesehatan.
Varian Omicron kini mencakup 99 persen kasus infeksi di seluruh AS. Pfizer dan mitranya BioNTech mulai menggelar uji coba vaksin terbaru yang khusus untuk melindungi tubuh dari Omicron.
Moderna mengatakan mereka akan meneliti vaksin khusus Omicron pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.
Perusahaan itu mengatakan mereka hanya akan memberikan vaksin terbaru pada orang yang telah menerima dua dosis utama mereka, mRNA-1273. Serta orang yang menerima dua dosis utama dan vaksin booster dengan vaksin yang sama.
Dalam penelitian vaksin terbaru Moderna Inc berencana memberikan vaksin Omicron pada 300 orang peserta dalam dua kelompok yang berbeda.
Berdasarkan tiga penelitian yang dipimpin Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) telah membuktikan tiga dosis vaksin Moderna atau Pfizer menjadi kunci bagi pengendalian varian Omicron.
Beberapa negara telah menawarkan vaksin booster tambahan. Tapi penelitian terbaru di Israel membuktikan dosis keempat vaksin mRNA memang meningkatkan antibodi tapi tidak cukup untuk mencegah infeksi Omicron.
Baca juga : YKMI Ajukan Protes Kehalalan Vaksin Booster