Moderna Targetkan Vaksin Kombinasi Covid-Flu-RSV Rampung Akhir 2023

Vaksin Covid, flu, dan RSV buatan Moderna ditargetkan cukup sekali suntik tiap tahun.

Wihdan Hidayat / Republika
Vaksin Covid-19 Moderna. Kini, Moderna tengah mengembangkan vaksin kombinasi Covid-19, flu, dan RSV.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Moderna Inc, berencana meluncurkan vaksin booster kombinasi Covid-flu-RSV. Vaksin single untuk melawan Covid-19, flu, dan virus penyebab infeksi di saluran napas dan paru (RSV) tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2023.

Dalam pengumuman resminya, Senin (17/1/2022), Moderna berharap vaksin kombinasi ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang malas mendapatkan vaksin suntikan pertama, kedua, atau bahkan ketiga dalam jarak dekat. Dosis vaksin ini cukup sekali suntik setiap tahun.

"Skenario kasus terbaik adalah musim gugur 2023. Tujuan kami bisa merampungkan single booster sehingga kita bisa keluar dari masalah kepatuhan, di mana warga tidak perlu pergi mendapatkan dua hingga tiga suntikan di musim dingin. Tetapi cukup mendapatkan satu dosis,” kata Kepala Eksekutif Moderna, Stephane Bancel, seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (18/1/2022).

Meski demikian, menurut Bancel, pada akhir 2023 jumlah vaksin kombinasi ini hanya tersedia dalam jumlah terbatas. Karenanya, dosis vaksin hanya akan tersedia di beberapa negara bagian.

"Kami optimistis bisa mencukupi semua kebutuhan dosis vaksin kombinasi untuk semua negara di tahun depannya (2024)," kata dia.

Bancel mengatakan, program RSV sedang dalam uji coba Fase III, yaitu tahap akhir pengujian manusia. Begitupun program flu memasuki Fase III pada kuartal kedua tahun ini.

Suntikan flu eksperimental Moderna, yang menargetkan empat varian virus utama, didasarkan pada metode mRNA yang sama yang digunakan dalam vaksin Covid-19. Teknologi ini memicu respons imun dengan mengirimkan molekul genetik yang mengandung kode untuk bagian-bagian penting dari patogen ke dalam sel manusia.

Sementara vaksin Covid-19 Moderna didasarkan pada jenis virus asli, vaksin itu sedang bekerja untuk menyelesaikan dosis khusus Omicron dalam beberapa pekan sebelum uji coba.

"Kami berharap dalam jangka waktu Maret kami harus dapat memiliki data untuk dibagikan dengan regulator untuk mengetahui langkah maju selanjutnya," kata Bancel.

Baca Juga


Di luar pengembangan vaksin khusus untuk omicron, Moderna juga tengah mengejar produksi vaksin yang bekerja melawan semua mutasi Covid-19. Menurut Moderna, ada beberapa mitra sektor swasta yang mengejarnya.

"Itu akan menjadi cawan suci karena kami benar-benar tidak ingin memvaksinasi semua orang di dunia setiap tiga atau enam bulan, atau bahkan setiap tahun," kata Richard Hatchett, kepala eksekutif Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, yang mendanai penelitian dan pengembangan vaksin.

Bancel menyebut, Moderna telah mengirimkan 807 juta dosis vaksin Covid-19 pada tahun 2021, yang seperempatnya dikirim ke negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah. Berkat kapasitas ekstra yang mulai beroperasi sebelum akhir Maret, perusahaan berharap dapat membuat dua hingga tiga miliar dosis tahun ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler