Gagahnya Para Pendaki di Puncak Indrapura Gunung Kerinci
Gunung Kerinci 3.805 m dpl adalah satu dari tujuh puncak tertinggi atau Seven Summit Indonesia. Gunung yang masuk ke dalam Taman Nasional Kerinci Seblat ini memiliki titik tertinggi bernama Puncak Indrapura.
Gunung Kerinci adalah satu dari tujuh puncak tertinggi atau Seven Summit Indonesia. Begitu banyak nama disematkan pendaki untuk gunung yang masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat ini, mulai dari Gunung Gadang, Gunung Kurinci, Gunung Korinci, atau Gunung Berapi Kerinchi.
Hal yang tak berubah adalah Gunung Kerinci merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia, gunung tertinggi di Pulau Sumatra, dan puncak tertinggi di luar Papua.
Gunung Kerinci memiliki ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (m dpl). Titik tertingginya bernama Puncak Indrapura.
Satu-satunya jalur resmi pendakian Gunung Kerinci berada di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Para pendaki dilarang mengakses jalur lain karena perjalanan menuju puncak paku Bumi Andalas ini sangat ekstrem.
Sebelumnya pendaki bisa berangkat dari jalur kedua di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Provinsi Sumatra Barat. Jarak dari titik awal hingga Puncak Indrapura dari jalur kedua ini lebih jauh, mencapai 12,4 kilometer (km).
Pendaki menempuh tiga hari perjalanan, sehari lebih lama dari Jalur Kersik Tuo. Jalur ini diusulkan ditutup karena banyak petunjuk arah hilang dipicu aktivitas perambah hutan.
Akibatnya tak jarang pendaki tersesat. Pengelola Taman Nasional Kerinci Seblat kerap menerima laporan pendaki hilang karena mengakses Jalur Solok Selatan ini.
Pesona Puncak Indrapura
Berikut adalah beberapa pos dan shelter yang dilalui pendaki untuk mencapai Puncak Indrapura Gunung Kerinci via Jalur Kersik Tuo.
Tak lupa saya sisipkan beberapa foto para pendaki yang berhasil menjejakkan kaki di atap tertinggi Pulau Sumatra ini.
1. Basecamp (Pintu Rimba)
Basecamp pendakian Gunung Kerinci disebut Pintu Rimba. Lokasinya berada di ketinggian 1.800 m dpl.
Pendaki akan melewati Perkebunan Teh Kayu Aro yang sangat luas. Selanjutnya pendaki akan sampai di sebuah gapura yang menandai titik awal pendakian.
2. Bangku Panjang
Bangku Panjang, demikian pendaki menyebutnya adalah pos pertama pendakian Gunung Kerinci. Lokasinya berada di ketinggian 1.890 m dpl.
Pendaki berhenti sejenak di tempat teduh ini untuk beristirahat sambil mengumpulkan tenaga melanjutkan pendakian.
Jarak dari Pintu Rimba hingga pendaki tiba di Bangku Panjang kira-kira 20-30 menit perjalanan. Kontur jalannya masih landai, tidak terlalu menanjak.
3. Batu Lumut
Tak jauh dari Bangku Panjang, pendaki akan sampai di tanah lapang bernama Batu Lumut. Lokasinya di ketinggian 2.010 m dpl.
Konon katanya tempat ini salah satu titik perlintasan harimau sumatra. Pendaki sebaiknya tidak perlu berlama-lama pos kedua ini.
4. Pondok Panorama
Pondok Panorama adalah pos ketiga jalur pendakian Gunung Kerinci. Lokasinya berada di ketinggian 2.200 m dpl.
Jarak tempuh dari Pos Bangku Panjang ke Pos Panorama berkisar 50-60 menit perjalanan. Jalurnya cukup menanjak, lembab, dan licin.
Kita akan menemukan banyak akar tanaman, sekaligus sungai dengan air jernih di sebelah kanan jalur. Pendaki biasanya mengisi botol-botol air minum mereka sebelum meneruskan perjalanan.
5. Shelter pertama Gunung Kerinci
Shelter pertama pendakian Gunung Kerinci terletak di ketinggian 2.512 m dpl. Mulai dari titik ini pendaki baru merasakan petualangan sesungguhnya. Jalur berupa tanah padat, menanjak, dan didominasi akar pohon kiri kanan jalan.
Pendaki sudah boleh membangun tenda di shelter pertama ini. Lereng Gunung Kerinci nan gagah sudah terlihat dari kejauhan.
6. Shelter kedua Gunung Kerinci
Shelter kedua pendakian Gunung Kerinci terletak di ketinggian 3.072 m dpl. Kita akan bertemu dengan pos bayangan sebelum sampai di shelter kedua. Dinginnya angin pegunungan semakin terasa di kulit.
Jalur antara shelter pertama ke shelter kedua merupakan yang terpanjang. Sesekali kita harus memanjat untuk melalui medan berat. Lelah terbayar karena di shelter ini kita bisa menemukan sumber air untuk mengisi persediaan.
7. Shelter ketiga Gunung Kerinci
Shelter ketiga pendakian Gunung Kerinci terletak di ketinggian 3.320 m dpl. Jalur menuju shelter ketiga menanjak curam dan tajam. Tanah-tanah tinggi mengharuskan kita menguasai teknik memanjat, merangkak, bahkan tarik menarik sesama pendaki.
Inilah alasan pendaki pemula tidak disarankan langsung memilih Gunung Kerinci sebagai lokasi pendakian pertama. Pemula biasanya berlatih dahulu dengan mendaki gunung terdekat di Sumatra Barat, seperti Gunung Marapi yang jalurnya lebih bersahabat.
Banyak akar pohon bisa kita jadikan pegangan dalam perjalanan menuju shelter ketiga Gunung Kerinci ini. Shelter ini merupakan shelter terluas sekaligus lokasi terakhir kita bisa mendirikan tenda.
Kerinci, meski gunung berapi, tetapi tidak segersang gunung berapi lainnya di Indonesia. Lagi-lagi di shelter terakhir ini kita bisa menemukan sumber air minum.
8. Tugu Yudha
Tugu Yudha berada di ketinggian 3.685 m dpl. Jika Gunung Marapi di Sumatra Barat memunyai Tugu Abel Tasman, maka Gunung Kerinci memiliki Tugu Yuda.
Tugu ini didirikan untuk memeringati Yudha Sentika, seorang pendaki yang diperkirakan hilang di Gunung Kerinci. Anna Lowenhaupt dalam bukunya berjudul Friction: An Ethnography of Global Connection sempat menuliskan kisah tersebut. Yuda yang waktu itu berusia 17 tahun mendaki Gunung Kerinci bersama enam sahabatnya.
Ketika enam pendaki turun dari Puncak Indrapura, mereka tiba-tiba tak melihat Yuda. Remaja itu menghilang di balik kabut dan sampai sekarang jasadnya tak pernah ditemukan.
Tugu Yuda adalah areal cadas nan luas dipenuhi batu kerikil terjal. Kita harus berhati-hati karena angin berembus kencang di sini.
9. Puncak Indrapura
Akhirnya sampai juga kita di atap Pulau Sumatra. Puncak Indrapura berada di ketinggian 3.805 m dpl.
Kita dapat melihat bibir kawah gunung berapi aktif seluas 400x120 m dan kedalaman 600 m. Puncak Indrapura menyajikan kita pemandangan megah wilayah Jambi, Padang, Bengkulu, hingga Samudra Hindia.