Satu Korban Bersama AKP Novandi Belum Diketahui Identitasnya
Korban dinyatakan sebagai orang hilang sehingga polisi menunggu adanya laporan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini, polisi belum dapat mengetahui identitas satu korban sisa kecelakaan tunggal mobil Toyota Camry di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Sementara satu korban sudah diketahui dan dipastikan seorang anggota polisi bernama AKP Novandi Arya Kharisma.
"Satu korban lainnya belum berhasil diidentifikasi, jadi kita belum tahu jenis kelaminnya itu laki-laki atau perempuan nanti kalau sudah ada updatenya akan kita sampaikan," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, saat konferensi pers Gedung Subdit Gakkum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (8/2).
Karena itu, Sambodo enggan menduga-duga apakah satu korban tersebut berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Petugas di lapangan menemukan sebuah kartu berobat nama perempuan inisial F di mobil yang dinaiki anak pertama Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang itu. Namun, kartu itu belum bisa dipastikan milik korban.
"Satu korban lainnya belum berhasil diidentifikasi jadi kita belum tahu jenis kelaminnya itu laki-laki atau perempuan nanti kalau sudah ada updatenya akan kita sampaikan, karena proses identifikasi masih terus berjalan," kata Sambodo
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Didiet Setioboedi mengatakan, untuk saat ini, satu korban yang belum diketahui identitasnya itu dianggap sebagai orang hilang. Ia berharap jika nanti ada keluarga yang merasa kehilangan untuk datang ke Rumah Sakit Polri di Kramat jati, Jakarta Timur untuk menyerahkan data antemortem untuk dicocokkan dengan data postmortem.
"Jadi kami menunggu bagi keluarga atau kerabat yang mungkin ada keluarganya yang sampai saat ini belum kembali untuk kaki cocokan kembali dengan data kami di RS Polri Kramat jati," kata Didiet.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya memastikan salah satu korban kecelakaan mobil Toyota Camry yang menabrak separator bus TransJakarta dan terbakar adalah anak pertama Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang. Hal itu diketahui dari data odontogram gigi korban yang di dapat dari Polda Kalimantan Timur (Kaltim), tempat korban bertugas.