Meksiko Ingin Setop Berhubungan dengan Spanyol
Presiden Meksiko mengatakan perusahaan Spanyol terlalu lama mengeksploitasi Meksiko
REPUBLIKA.CO.ID, KOTA MEKSIKO -- Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Rabu (9/2/2022) mengisyaratkan rencana "putus" hubungan diplomatik dengan Spanyol karena perilaku predator masa lalu perusahaan Spanyol.
Lopez Obrador mengatakan hubungan itu “tidak baik,” dan penundaan komunikasi diplomatik akan menjadi pilihan terbaik rakyat Spanyol dan Meksiko.
“Kita perlu pemutusan hubungan karena ada kolusi di atas, pergaulan bebas ekonomi-politik di puncak pemerintahan Meksiko dan Spanyol, selama tiga periode selama enam tahun berturut-turut, dan Meksiko mengambil bagian terburuk. Mereka [Spanyol] menjarah kami,” katanya pada konferensi pers bersama Octavio Romero Oropeza, kepala perusahaan negara minyak Meksiko, Pemex.
Pemerintahan sebelumnya di Meksiko menyebut investasi swasta Spanyol sebagai “penaklukan kedua.”
Perusahaan swasta seperti Iberdrola dan Repsol menjarah Meksiko dengan bantuan para presiden sebelum Lopez Obrador dan pemerintah Spanyol.
Lopez Obrador mengingat sejarah panjang hubungan negara itu dengan perusahaan-perusahaan Spanyol, khususnya di industri energi.
Oropeza mengatakan demikian halnya dengan Repsol, yang lebih mengutamakan ekstraksi gas daripada Pemex.
“Pemex membayar mereka dengan harga yang sangat tinggi, mereka membayar semuanya,” kata Lopez Obrador, seraya menambahkan bahwa eksploitasi sumur yang berlebihan dengan kandungan sedikit merupakan alasan untuk mendapatkan keuntungan.
Oropeza juga mengatakan bahwa Pemex mengakuisisi 51 persen saham untuk menyelamatkan Astilleros Barrera di Spanyol pada 2013, membuat galangan kapal bangkrut yang kemudian dijual karena dianggap tidak menguntungkan.
Emilio Lozoya, yang saat ini sedang menunggu persidangan atas tuduhan suap dan korupsi, termasuk yang terkait dengan Astilleros Barrera, adalah kepala Pemex ketika penyelamatan kontroversial itu terjadi.
“Kami akan mengunakan waktu untuk menghormati satu sama lain dan tidak dilihat sebagai tanah penaklukan,” kata Lopez Obrador. “Dengan kata lain, kami ingin memiliki hubungan baik dengan semua pemerintah, dengan semua orang di dunia, tetapi kami tidak ingin mereka merampok kami.”
Baca: Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 di Kota Bandung Meroket
Baca: Bandarlampung Aktifkan Kembali Posko Penyekatan Masuk Kota
Baca: 7 Kasus Pemerkosaan Terungkap di Tangerang, Korbannya Bocah Perempuan dan Laki-Laki