Erick Dorong Sinergitas ID Food dalam Transformasi Ekosistem Pangan

ID Food menjadi garda terdepan dalam upaya penguatan ekosistem pangan Indonesia.

Prayogi/Republika
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong holding BUMN pangan atau ID Food menjadi garda terdepan dalam upaya penguatan ekosistem pangan Indonesia. (ilustrasi).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong holding BUMN pangan atau ID Food menjadi garda terdepan dalam upaya penguatan ekosistem pangan Indonesia.

Erick telah menugaskan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI menjadi induk holding dengan lima anggota yang terdiri atas PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Sang Hyang Seri (SHS), PT Perikanan Indonesia (Perindo), PT Berdikari dan PT Garam.

"Lima angka bagus. Ibarat jari tangan, dengan lima anggota ini diharapkan ID Food dapat meningkatkan sinergitas dalam mentransfromasi ekosistem pangan di Indonesia," ujar Erick pada Senin (14/2).

Tak hanya meningkatkan sinergitas antarBUMN pangan, Erick juga meminta holding pangan menerapkan good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik. Erick menyebut keterbukaan informasi juga menjadi salah satu kunci utama dalam membangun tata kelola perusahaan yang baik.

"Yang terpenting adalah tata kelola perusahaan yang baik harus ditingkatkan," ungkap Erick.

Sebelumnya, RNI atau ID Food meraih predikat Baik dengan skor 80,008 dalam mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik dari Tim Asesor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai lembaga independen.
 
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ID Food Thomas Hadinata mengatakan hasil penilaian tata kelola perusahaan yang baik dari BPKP menjadi bekal bagi perbaikan dan peningkatan kualitas kinerja perusahaan. Thomas berharap hasil asesmen berupa area of improvement (AoI) dan rekomendasi dapat menjadi panduan untuk penerapan tata kelola perusahaan yang baik ke depan.
 
“Kami meyakini dan percaya, skor tata kelola perusahaan yang baik selaras dengan kinerja perusahaan, semakin tinggi skor tata kelola perusahaan yang baik, semakin baik dan semakin berintegritasnya manajemen dalam pengelolaan perusahaan," ucap Thomas.

Thomas menyebut peluang dan tantangan setelah holding pangan resmi terbentuk menjadi semakin bertambah. Oleh karena itu, manajemen berkomitmen bekerja ekstra keras untuk membawa holding pangan mencapai visi menjadi produsen pangan yang berkualitas, tentunya dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik.

Komisaris Utama ID Food Bayu Krisnamurthi, mengatakan, asesmen tata kelola perusahaan yang baik dilakukan di waktu yang berdekatan dengan penetapan ID Food sebagai holding BUMN pangan, yang mana ke depannya ID Food akan menjalankan tugas sangat menantang. Bayu menilai hal ini menjadi awal yang baik untuk penguatan holding pangan ke depan.

"Tata kelola perusahaan yang baik menjadi salah satu fondasi yang paling utama bagi kita untuk melaksanakan tugas sebagai holding. Oleh sebab itu, saya sangat bersemangat mendengarkan masukan dan rekomendasi yang akan kita tindaklanjuti dan nantinya menjadi alat untuk membawa holding pangan mencapai tujuan seperti yang diamanahkan," ujar Bayu.

Bayu menyebut penerapan tata kelola perusahaan yang baik bukan hal yang main-main, melainkan sesuatu yang menjadi prasyarat dari sebuah perusahaan yang maju dan modern. Terlebih lagi karena bagi BUMN, maka kewajibannya menjadi berlipat ganda.
 
Mewakili Tim Asesor, Direktur Pengawasan Badan Usaha Agrobisnis, Infrasrtruktur dan Perdangangan BPKP Heli Restiati berharap, AoI yang disampaikan tim asesor dapat menjadi alat untuk memonitor proses perbaikan sehingga benar-benar terhubung dengan proses dan berdampak pada perbaikan kinerja.

"Sehubungan asesmen ini dilaksanakan pada saat transisi perusahaan menjadi holding, saya berpesan proses perbaikan yang dilakukan langsung menyesuaikan dengan tata kelola perusahaan sebagai holding BUMN pangan," kata Heli.

Direktur Utama ID Food Arief Prasetyo Adi mengatakan perolehan skor tata kelola perusahaan yang baik RNI dengan kategori "baik" merupakan fondasi holding pangan.

Sesuai hasil penilaian Deputi Bidang Akuntan Negara BPKP, ucap Arief, capaian pengungkapan informasi dan transparansi RNI mendapat predikat "sangat baik" dengan capaian 89,9 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya dengan capaian sebesar 75,7 persen.

"Integritas adalah prioritas, oleh karenanya tata kelola perusahaan yang baik holding pangan wajib diterapkan di seluruh insan BUMN pangan," kata Arief.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler