Komisi IV Apresiasi Langkah Kementan Dorong P2L

Diharapkan program P2L ini dapat disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.

ANTARA/Muhammad Adimaja
Warga memanen sayuran kangkung di kawasan Tebet, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Kementerian Pertanian mendorong gerakan mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui program pekarangan pangan lestari (P2L).
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR, Dwita Ria Gunadi mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian (Kementan) dalam melakukan pengurangan automatic adjustment 2022 sebesar Rp 147,3 miliar. Diketahui, anggaran pengurangan tersebut akan di realokasi untuk mendorong kemandirian pangan masyarakat melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

"Kami mengapresiasi Langkah Kementan melakukan pengurangan automatic adjustment 2022 sebesar Rp 147,3 miliar pada Badan Ketahanan Pangan yg dimanfaatkan untuk kegiatan P2L, bimtek, pasar mitra tani, Toko Tani dan kegiatan monitoring stok dan stabilitasi harga pangan masyarakat Indonesia. Kami berharap segera diusulkan dilakukan perubahan agar program dapat segera berjalan," kata Dwita dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (14/2/2022).

Senada, Anggota Komisi IV DPR RI, Abdullah Tuasikal juga menyampaikan apresiasi upaya Kementan dalam mendorong program P2L di tengah masyarakat. Diharapkan program ini dapat disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat untuk melahirkan kesadaran pemenuhan pangan sendiri bagi masyarakat dengan memanfaatkan ruang yang ada seperti pekarangan rumah.

"Kami juga ingin melihat masyarakat bisa menanam sendiri sayuran dan buah -buahan untuk menumbuhkan kesadaran pengembangan  pertanian dengan menggunakan teknologi seperti indoor farming, control environtmental agriculture, dan lain-lain," ucapnya.

Abdullah menambahkan dalam menyukseskan program P2L, Kementan juga dapat melakukan kolaborasi dengan kementerian lain yang berwewenang pada program pembelajaran sekolah atau pesantren untuk mengajak serta membina generasi muda dalam bercocok tanam dipekarangan sekolah atau pekarangan rumah masing-masing.

"Upaya ini dinilai mampu  melahirkan generasi masa depan yang cinta pertanian dan memiliki mindset pertanian yang tidak identik dengan kotor, kemiskinan, out of date tetapi pertanian keren dan modern," tambah Abdullah.

Sebagai informasi, sesuai dengan surat Menteri Keuangan Nomor S-1088/MK.02/2021 tanggal 29 November 2021 tentang automatic adjustment Belanja K/L TA 2022, dimana dari pagu anggaran tahun 2022 sebesar Rp 14,45 triliun, Kementerian Pertanian diminta melakukan automatic adjustment sebesar Rp 680,49 miliar, yang berasal dari pagu rupiah Murni 10 akun Belanja Barang (BB), yaitu honor, perjalanan, paket meeting, belanja barang operasional lainnya, dan belanja barang non operasional lainnya.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler