Isu Larangan Hijab di India Mulai Merembet ke Negara Bagian Lain

Di Uttar Pradesh, mulai muncul permintaan larangan pemakaian hijab.

AP Photo/Altaf Qadri
Pelajar Muslim India memegang plakat saat mereka meneriakkan slogan-slogan selama protes menentang pelarangan gadis Muslim mengenakan jilbab menghadiri kelas di beberapa sekolah di negara bagian Karnataka, India selatan, di New Delhi, India, Selasa, 8 Februari 2022. Staf sekolah menengah dan pihak berwenang menuduh gadis-gadis itu menentang aturan seragam tetapi para siswa mengatakan mereka kehilangan hak yang dijamin secara konstitusional untuk mempraktikkan keyakinan mereka.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perselisihan soal larangan berhijab bagi mahasiswi di negara bagian India selatan kini merembet ke negara bagian Uttar Pradesh. Sekelompok anak muda meminta salah satu perguruan tinggi di sana untuk melarang pemakaian hijab.

Baca Juga


Otoritas menutup kampus-kampus di Karnataka di India selatan pekan lalu setelah kebijakan baru tentang seragam melarang pelajar perempuanmemakai hijab di dalam kelas.Larangan itu berujung pada aksi protes dari mahasiswi Muslim yang kemudian mendapat protes balasan dari mahasiswa Hindu.

Kaum Muslim mengkritik larangan hijab sebagai cara lain untuk menyingkirkan komunitas yang berjumlah sekitar 13 persen dari 1,35 miliar juta penduduk India yang mayoritas beragama Hindu.Di Uttar Pradesh, wilayah utara yang berbatasan dengan New Delhi, puluhan pemuda mendatangi kampus Dharma Samaj di distrik Aligarh pada Senin (14/2/2022).

Mereka menyerahkan memorandum kepada pihak universitas agar melarang hijab seutuhnya di lingkungan kampus.Massa mengalungkan safron, selendang yang biasa dipakai umat Hindu India, kata kepala pengawas kampus Mukesh Bharadwaj, yangmengaku tidak mengenal orang-orang tersebut.

 

Saat ini pakaian keagamaan tidak diperkenankan di dalam kelas, namun dapat dipakai di tempat lain di lingkungan kampus.

"Dua tahun yang lalu isu serupa (tentang hijab) muncul dan isu tersebut mencuat lagi. Kami tidak mengizinkan jenis seragam keagamaan apa pun dan kami memiliki aturan seragam sipil semua orang," kata Bharadwaj kepada Reuters via telepon, Selasa (15/2/2022).

"Tersedia ruang ganti untuk anak perempuan dan mereka dapat menyalin pakaiannya sebelum masuk kelas," katanya.

"Kami sedang menyelidik isu tersebut."

Uttar Pradesh, yang diperkirakan memiliki penduduk sebanyak Brazil, diperintah oleh seorang biksu Hindu dari partai pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.Perdebatan antara Hindu-Muslim kerap dimanfaatkan untuk keuntungan politik di negara bagian tersebut.

Isu hijab sudah sampai ke meja pengadilan di Karnataka dan persidangan tentang apakah hijab akan diizinkan di dalam kelas atau tidak akan dilanjutkan pada Selasa.

Sumber: Reuters

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler