Malaikat Menuangkan Iman dan Hikmah ke Dada Nabi Muhammad

Dada Nabi Muhammad diisi iman dan hikmah oleh malaikat.

Republika
Malaikat Menuangkan Iman dan Hikmah ke Dada Rasulullah SAW. Foto: Nabi Muhammad (ilustrasi)
Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari, diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW dibelah dadanya oleh Malaikat Jibril. Kemudian Malaikat Jibril menuangkan iman dan hikmah ke dalam dadanya. Peristiwa ini terjadi tepat sebelum Rasulullah SAW melakukan Isra Mi'raj.

Baca Juga


Hampir seluruh ahli tafsir berpendapat bahwa peristiwa Isra terjadi setelah Nabi Muhammad SAW diutus menjadi Rasul. Peristiwanya terjadi satu tahun sebelum hijrah. Demikian menurut Imam Az-Zuhri, Ibnu Sa'ad, dan lain-lainnya. Imam Nawawi pun memastikan demikian.

Bahkan menurut Ibnu Hazm, peristiwa Isra' itu terjadi di bulan Rajab tahun kedua belas setelah pengangkatan Muhammad menjadi Nabi. Sedangkan Al-hafidh 'Abdul Gani al-Maqdisi memilih pendapat yang mengatakan bahwa Isra' dan Mi'raj tersebut terjadi pada 27 Rajab, dengan alasan pada waktu itulah masyarakat melaksanakannya.

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS Al-Isra: 1)

Tafsir Kementerian Agama pada Ayat 1 Surah Al-Isra menyampaikan hadist-hadist yang menjelaskan terjadinya Isra' itu.

Pertama, Anas bin Malik menuturkan bahwa pada malam diperjalankannya Rasulullah SAW dari Masjidil Haram, datanglah kepadanya tiga orang pada saat sebelum turunnya wahyu, sedangkan Rasul pada waktu itu sedang tidur di Masjidil Haram.

Kemudian berkatalah orang yang pertama, "Siapakah dia ini?" Kemudian orang kedua menjawab, "Dia adalah orang yang terbaik di antara mereka (kaumnya)." Setelah itu berkatalah orang ketiga, "Ambillah orang yang terbaik itu."

Pada malam itu Nabi tidak mengetahui siapa mereka, sehingga mereka datang kepada Nabi di malam yang lain dalam keadaan matanya tidur sedangkan hatinya tidak tidur. Demikianlah para Nabi, meskipun mata mereka terpejam, namun hati mereka tidaklah tidur.

Sesudah itu rombongan tadi tidak berbicara sedikit pun kepada Nabi hingga mereka membawa Nabi dan meletakkannya di sekitar sumur Zamzam. Di antara mereka ada Jibril yang menguasai diri Nabi, lalu Jibril membelah bagian tubuh, antara leher sampai ke hatinya, sehingga kosonglah dadanya.

Sesudah itu Jibril mencuci hati Nabi dengan air Zamzam dengan menggunakan tangannya, sehingga bersihlah hati beliau. Kemudian Jibril membawa bejana dari emas yang berisi iman dan hikmah. Kemudian dituangkanlah isi bejana itu memenuhi dada beliau dan urat-urat tenggorokannya lalu ditutupnya kembali. (Riwayat al-Bukhari)

Kedua, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tiba-tiba datang kepadaku seseorang (Jibril). Kemudian ia membedah dan mengeluarkan hatiku. Setelah itu dibawalah kepadaku bejana yang terbuat dari emas yang penuh dengan iman, lalu ia mencuci hatiku.

Setelah itu menuangkan isi bejana itu kepadaku. Kemudian hatiku dikembalikannya seperti sediakala. (Riwayat al-Bukhari dari Sa'sha'ah)

Ketiga, Rasulullah SAW bersabda, "Didatangkan kepadaku Buraq, yaitu binatang putih lebih besar dari himar, dan lebih kecil dari bigal. Ia melangkahkan kakinya sejauh pandangan mata. Kemudian saya mengendarainya, lalu ia membawaku sehingga sampai ke Baitul Makdis. Kemudian saya mengikatnya pada tempat para Nabi mengikatkan kendaraannya. Kemudian saya sholat dua rakaat di dalamnya, lalu saya keluar.

Kemudian Jibril membawa kepadaku sebuah bejana yang berisi minuman keras (khamar) dan sebuah lagi berisi susu; lalu saya pilih yang berisi susu, lantas Jibril berkata, "Engkau telah memilih fitrah sebagai pilihan yang benar." (Riwayat Ahmad dari Anas bin Malik)

Dari hadis-hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW diperjalankan pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa atas izin Allah di bawah bimbingan malaikat Jibril.

Sebelum Nabi Muhammad SAW diperjalankan pada malam itu, hatinya diisi iman dan hikmah, agar beliau tahan menghadapi segala macam cobaan dan tabah dalam melaksanakan perintah-Nya. Perjalanan itu dilakukan dengan mengendarai Buraq yang mempunyai kecepatan luar biasa sehingga Isra' dan Mi'raj hanya memerlukan waktu kurang dari satu malam.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler