Ridwan Kamil: Banyak Rumah Rusak Akibat Banjir di Sukabumi

Pemprov Jabar beri bantuan Rp 2 miliar untuk perbaikan rumah akibat banjir Sukabumi.

Republika/Riga Nurul Iman
Gubernur Jabar Ridwan Kamil didampingi Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengunjungi lokasi banjir di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Sabtu (19/2/2022).
Rep: Riga Nurul Iman Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polda Jawa Barat akan melakukan akselerasi dalam membantu korban bencana banjir di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi. Hal ini disampaikan disela-sela kunjungannya ke lokasi banjir bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Sabtu (19/2/2022).

Baca Juga


"Saya bersama gubernur dan wali kota kunjungan ke lokasi bencana," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana kepada wartawan.

Rencananya aparat kepolisian akan melakukan akselerasi kegiatan bakti sosial pembersihan dampak banjir. Selain itu bantuan sembako dan dapur umum. Upaya ini dikoordinasikan wali kota, dandim dan kapolres.

"Harapannya warga sabar dan kuat dalam menghadapi cobaan ini," cetus dia.

"Saya datang bersama kapolda selaku forkopimda harus melihat langsung permasalahan ternyata banyak sekali rumah yang rusak berat," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang sering disapa Kang Emil.

Di mana tanggap darurat bencana dititipkan ke wali kota dengan tim dibantu TNI dan Polri. Di harapkan hari ini dan besok insya Allah selesai dan kapolda akan kerahkan anggotanya.

Emil mengatakan, upaya rehabilitasi akan dihitung aparat terkait setempat. Pemprov Jabar menyalurkan bantuan Rp 1,5 miliar dan ditambah zakat dari orang baik yang dititipkan ke gubernur Rp 500 juta sehingga jadi Rp 2 miliar.

"Kalau dihitung (dengan dana Rp 2 miliar) untuk membangun memadai tinggal diatur pak wali," kata Emil.

Ia mengatakan musim hujan sampai akhir Maret dan jaga-jaga jangan terulang kembali kejadian itu. Gubernur menitipkan ke wali kota keamanan wilayah masing-masing harus waspada karena ada korban jiwa kemarin di Sukabumi agar tidak terulang kembali.

"Kehadiran kami menyemangati korban yang sedih karene harta bendanya hancur karena banjir," cetus dia.

Lebih lanjut Emil menuturkan, penyebab banjur harus diteliti juga. Sebab terakhir terjadi banjit besar pada tahun 1990. Di mana saat ini terjadi karena ada cuaca ekstrem hujan dari pukul 14.00 WIB hingga 20.00 WIB yakni hujan besar tidak berhenti yanh tidak lazim. Ke depan akan dicek ke BMKG apakah ada pola di masa depan supaya bisa waspada.

"Kondisi saat ini di Kelurahan Jayaraksa ada 3 RW terdampak yakni 696 KK yang terdiri atas 1.670 jiwa," kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Sementara rincian rumah rusak yakni 46 rumah rusak berat, 38 rusak sedang, dan 146 rusak ringan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler