BNI Siapkan Layanan bagi Delapan Juta Diaspora Indonesia
Layanan beyond banking bertujuan menjembatani kepentingan Indonesia dengan dunia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk berkomitmen untuk menyiapkan layanan beyond banking bagi delapan juta diaspora Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menjembatani kepentingan Indonesia dengan dunia.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan BNI berkepentingan untuk menghubungkan ekosistem diaspora dengan menyediakan platform digital yang andal bagi berbagai kebutuhan layanan perbankan diaspora di luar negeri. Adapun konsep platform itu tidak terbatas pada pelayanan transaksi keuangan, melainkan juga berbagai kebutuhan yang melampaui pelayanan perbankan tradisional.
“Maka itulah, kami juga menyiapkan strategi untuk setiap pemangku kepentingan tersebut. Bagi UMKM, BNI menyiapkan solusi menyeluruh, unggul dalam trade dan ekspor dengan dukungan advisory yang kuat baik di domestik maupun internasional, dengan konsep yang kami sebut BNI Xpora," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (21/2/2022).
Saat ini, komunitas diaspora di luar negeri merupakan ceruk bisnis luar biasa dalam ekosistem bisnis internasional BNI, seperti layanan perbankan pada pelaku mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perusahaan multinasional global maupun regional, korporasi dan anak perusahaan Indonesia di luar negeri, hingga financial institution atau investor.
Royke menyebut bagi perusahaan multinasional, BNI menyajikan jaringan domestik dan insight tentang pasar Indonesia baik terkait dengan regulasi dan koneksi bisnis, wawasan pasar, serta platform transaksi lokal. Menurut dia, perusahaan multinasional ini penting untuk terus diajak berdiskusi karena berkaitan langsung dengan penanaman modal asing (FDI) yang pada 2020 saja mencapai 28,7 miliar dolar AS.
“Bagi korporasi dan anak perusahaan Indonesia di luar negeri, BNI siap memberikan pelayanan perbankan lintas negara yang terintegrasi dan penyedia solusi internasional terbaik diantara bank-bank Indonesia,” ucapnya.
Segmen ini, lanjut dia, juga penting diajak berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia karena jumlahnya mencapai 3.700 perusahaan. "Bagi financial institution atau investor, BNI pun siap menyediakan solusi lengkap untuk mengeksplorasi peluang investasi yang menarik di Indonesia," kata Royke.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga menekankan perlunya perbankan nasional memberi dukungan terhadap para diaspora. Maka itu, pihaknya menunjuk BNI untuk meningkatkan fokus pada ekspansi bisnis internasional.
"Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri, menambah potensi lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia, mendorong UMKM dalam negeri untuk Go Global, sekaligus menarik banyak potensi penanaman modal dari luar negeri," kata Erick.
Dalam kesempatan itu, Erick berbincang-bincang dengan perwakilan diaspora yang tersebar di lima kota, yang terdapat Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) BNI, yaitu Seoul, Tokyo, Hong Kong, New York, London, dan Singapura.
Erick juga menyaksikan rangkaian dukungan BNI pada diaspora, seperti bantuan program Indonesia Diaspora Network (IDN) di Hong Kong dan bantuan pendidikan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan.
Selain itu, juga bantuan pembangunan masjid Indonesia pertama dan dukungan bagi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Inggris terhadap Program Inkubasi Bisnis Inggris serta dukungan promosi produk Indonesia pada Vending Machine Indonesian Food di Tokyo.
Saat ini, BNI merupakan bank BUMN yang salah satu fokus utamanya adalah bisnis internasional, dengan salah satu tugasnya adalah mendorong diaspora Indonesia untuk bisa lebih mengembangkan sayap dan membantu showcasing produk UMKM Indonesia ke dunia.