Viral! Drama Rebutan Bayi Bak Sinetron di Tasikmalaya, Wagub Jabar Turun Tangan
Drama rebutan bayi, dimulai saat Enung menandatangani surat pernyataan soal pengalihan hak asuh anak, kepada pasangan Aziz dan Nendah, yang masih kerabatnya sendiri.
BANDUNG--Beberapa waktu lalu, sempat viral drama 'rebutan' bayi bak sinetron. Yakni, dua keluarga di Kampung Rawapeneng, Desa Linggamulya, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, berebut seorang bayi.
Tapi kini, drama rebutan bayi tersebut telah selesai. Akhirnya sang bayi kembali ke pangkuan orangtuanya, yakni pasangan pasutri Pipin Patrudin, dan Enung Siti Zaenab.
Sebelumnya ramai diberitakan, pasangan Pipin dan Enung harus berebut bayi kandungnya sendiri yang masih berusia dua bulan, dengan kerabatnya sendiri.
Drama rebutan bayi, dimulai saat Enung menandatangani surat pernyataan soal pengalihan hak asuh anak, kepada pasangan Aziz dan Nendah, yang masih kerabatnya sendiri.
Enung yang baru saja selesai melahirkan, tak sadar bahwa surat bermeterai tersebut adalah pernyataan pengalihan hak asuh anak.
Singkat cerita, setelah dua bulan dirawat kerabatnya, Enung dan Pipin meminta agar anak ke empatnya itu dikembalikan. Agar, bayi tersebut bisa dirawat oleh mereka selaku orang tua kandungnya.
Namun, kerabatnya menolak dan timbulah percikan perselisihan. Hingga tersebar kabar bahwa pasangan Aziz dan Nendah mau menyerahkan bayi asalkan Enung dan Pipin mengganti biaya perawatan bayi selama dua bulan.
Mendengar cerita viral ini, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menyambangi langsung kediaman pasutri tersebut, akhir pekan lalu.
Uu, turun tangan untuk meyakinkan permasalahan tersebut sudah benar- benar selesai.
"Harapan, setelah saya hadir kesini berita di media tentang perselisihan pasutri yang mempermasalahkan tentang anak bayi, Alhamdulillah sudah selesai, dan kemaren juga sebenarnya sudah selesai dengan (mediasi) KPAID Kabupaten Tasikmalaya, tetapi saya juga datang kesini untuk menyatakan secara 'Ainal Yaqin' bahwa ini sudah selesai," papar Wagub Uu.
Pada kesempatan itu, Uu pun memberikan bantuan kepada keluarga Pipin. Menurutnya bantuan diberikan untuk tambah- tambah biaya perawatan bayi.
"Saya juga memberikan bantuan kepada pasutri ini, untuk perawatan bayi," katanya.
Uu pun mengatakan, bantuan yang diberikannya semula akan diberikan kepada pasangan Azis dan Nendah yang telah mengurus bayi selama dua bulan.
Namun Uu mengapresiasi pasangan Aziz dan Nendah karena dengan penuh sadar menolak tawaran Uu. Serta, menyerahkan sepenuhnya bantuan tersebut ke orangtua kandung bayi, Pipin dan Enung.
"Sudahlah semua kita tutup berita ini, mereka sudah saling memaafkan, mudah- mudahan semuanya berakhir dengan kebaikan," kata Panglima Santri Jabar ini. N Arie Lukihardianti