Tempe dan Tahu tak Ada di Pasar Malam Pinggir Jalan Kramat Jati

Tempe dan Tahu Tak Ada di Pasar Malam Pinggir Jalan Kramat Jati

Tahu dan Tempe
Rep: Puspa Red: Retizen
Tempe dan tahu makanan yang biasa kita jumpai tiba-tiba langka, wah aku semalam tak menemukan penjualnya (sumber gambar: suara.com)

Harga kedelai impor terus merangkak naik. Yang terjadi akhirnya perajin tempe dan tahu pun melakukan mogok kerja. Mereka akan melakukan demo agar pemerintah peduli dengan cara sementara waktu tak memproduksi tempe dan tahu. Kupikir hanya ada di beberapa daerah, tapi rupanya semalam aku tak menjumpai penjual tempe dan tahu.


Semalam aku berbelanja di pinggiran jalan Kramat Jati yang jika malam hari berubah menjadi pasar buah, sayur, ikan, dan tempe tahu. Kami berniat berbelanja untuk seminggu. Sudah lama kami tak ke sana. Kami juga ingin beli tempe dan tahu, sudah lama penjual tahu langganan kami tak kelihatan.

Seusai membeli ikan cue, ikan tongkol, serta sayuran dan buah, kami mencari-cari penjual tempe dan tahu. Dari jalan menuju PGC Cililitan hingga kami memutar menuju arah Terminal Kampung Rambutan, kami tak menjumpai penjual tempe dan tahu. Padahal biasanya ada beberapa di sisi kiri dan kanan jalan. Wah jangan-jangan memang tak ada tahu dan tempe tak dijual?

Entah apakah memang hanya kemarin belum ada barangnya di sana atau karena aku kurang malam ke sananya sehingga kedua bahan makanan itu tak ada. Kalau di tempat kalian bagaimana? Jika ada apakah harganya naik?

Omong-omong aku bingung kenapa harus kedelai impor? Apakah kedelai lokal tak bisa dijadikan tempe dan tahu? Lalu apakah kedelai impor tak bisa ditanam di sini? Jika terus bergantung ke kedelai impor maka memang bakal sulit dan tidak mandiri. Lantas apakah tempe tahu bakal lenyap apabila harga kedelai impor terus membubung tinggi?

sumber : https://retizen.id/posts/55156/tempe-dan-tahu-tak-ada-di-pasar-malam-pinggir-jalan-kramat-jati
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler