Menlu Saudi: Hubungan dengan Israel Menunggu Solusi Adil Palestina

Saudi menilai hubungan dengan Israel menunggu solusi adil Palestina.

google.com
Bendera Israel dan Arab Saudi. (Ilutrasi(
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan menyampaikan, hubungan antara negaranya dengan Israel akan dilakukan setelah adanya solusi yang adil terkait masalah Palestina. Untuk itu, dia mengatakan, Israel dan Palestina harus duduk bersama.

Baca Juga


"Prioritasnya sekarang adalah menemukan sebuah pengaturan sehingga Israel dan Palestina dapat duduk bersama dan memiliki proses perdamaian yang dapat dikerjakan," kata Menteri Faisal dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Maariv, seperti dilansir Pakistan Observer, Selasa (22/2).

Pangeran Faisal juga mengungkapkan, integrasi Israel di kawasan akan menghasilkan manfaat yang besar, tidak hanya bagi Israel sendiri tetapi juga untuk seluruh kawasan. Menurutnya, dibutuhkan kekuatan politik untuk menuju perdamaian antara Israel dan Palestina.

"Kurangnya horison politik untuk perdamaian antara Palestina dan Israel akan memperkuat suara-suara paling ekstrem di wilayah tersebut," kata dia.

Israel sendiri cukup lama mengincar hubungan diplomatik dengan Arab Saudi. Di Radio Angkatan Darat, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan negaranya sedang berusaha untuk memperluas Kesepakatan Abraham ke negara-negara tambahan di luar dari Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.

 

 

Lapid menyebut Saudi dan Indonesia termasuk di antara negara yang penting untuk dilakukan hubungan diplomatik. "Jika Anda bertanya kepada saya negara penting apa yang sedang kami lihat, Indonesia adalah salah satunya, Arab Saudi tentu saja, tetapi hal-hal ini membutuhkan waktu," katanya.

Lapid menambahkan bahwa negara-negara yang lebih kecil yang tidak dia identifikasi dapat menormalkan hubungan dengan Israel dalam dua tahun mendatang. Terkait hubungan dengan negara Saudi, meski tidak ada hubungan resmi, Saudi setuju pada 2020 untuk mengizinkan penerbangan Israel-UEA melintasi wilayahnya.

Pesawat El Al Israel Airlines milik Perdana Menteri Israel Naftali Bennett terbang melalui wilayah udara Saudi ketika dia mengunjungi Abu Dhabi bulan lalu.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler