Presiden Ukraina Mengaku Gagal Hubungi Putin

Tentara Ukraina mendapatkan serangan dari Belarus dan wilayah Rusia.

EPA-EFE/MIKHAIL PALINCHAK
Seorang pria melihat puing-puing benda tak dikenal setelah ledakan di Kiev, Ukraina, 24 Februari 2022. Presiden Rusia mengizinkan operasi militer khusus di wilayah Donbass Ukraina. Pasukan Rusia memasuki Ukraina sementara Presiden negara itu Volodymyr Zelensky berbicara kepada bangsa itu untuk mengumumkan pemberlakuan darurat militer.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ia sudah berusaha menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin tapi tidak berhasil melakukannya. Kementerian Dalam Negeri melaporkan invasi Rusia sudah dimulai.

Baca Juga


"Hari ini saya hendak melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Federasi Rusia, hening, walaupun harusnya ada keheningan di Donbass," kata Zelensky dalam unggahan di Facebook-nya seperti dikutip Aljazirah, Kamis (24/2/2022).

Sebelumnya dilaporkan Ukraina mengatakan, tentaranya diserang dari Belarus serta wilayah Rusia pada Kamis (24/2/2022) sekitar pukul 05.00 pagi waktu setempat. Belarus ikut mendukung serangan ke Ukraina.

"Serangan juga diluncurkan dari Krimea, wilayah yang dicaplok Rusia," demikian menurut dinas penjaga perbatasan Ukraina.

Laporan di lapangan menyebut,  serangan terhadap unit penjaga perbatasan dan pos pemeriksaan sedang berlangsung dengan menggunakan artileri, perangkat keras militer dan senjata kecil lainnya di sejumlah wilayah Ukraina seperti Luhansk, Sumy, Kharkiv, Chernihiv dan Zhytomyr. Wartawan Reuters di Ibu Kota Ukraina, Kiev, mendengar ledakan seperti tembakan mortir dari kejauhan.

Sementara itu Pesawat pengebom Moskow berisi senjata telah siap terbang dari Rusia. Pasukan khusus Rusia telah tiba di wilayah Ukraina. Demikian dilaporkan pejabat intelijen AS kepada Newsweek, Kamis (24/2/2022).

"Pesawat pengebom model Tupolev Tu-95  dalam komunikasi tingkat tinggi telah dipersenjatai dan siap untuk lepas landas," ujar pejabat yang tak ingin disebutkan namanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler