WNI Sudah Berkumpul di KBRI Kiev, Tunggu Evakuasi dari Ukraina

Kemenlu belum bisa memastikan kapan WNI dievakuasi dari Ukraina.

Republika/Fergi Nadira
Juru biacara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah memberikan keterangan pers sebelum forum Bali Demokrasi Forum ke-13 dimulai, Nusa Dua, Bali, Rabu (9/12).
Rep: Fergi Nadira Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Situasi di Ukraina semakin tegang usai Rusia invasi skala penuh Kamis (24/2/2022) hingga hari ini. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengaku mementingkan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Ukraina.

Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, pihak Kedutaan Besar (KBRI) di Kiev dan Kemenlu telah berkoordinasi erat dengan para WNI untuk menenangkan mereka. Para WNI pun telah berada di gedung KBRI Kiev sesuai dengan rencana kontigensi termasuk evakuasi jika situasi semakin memburuk.

"WNI sudah dikumpulkan di safe house untuk pada waktunya dievakuasi ke tempat yang lebih aman," ujar Faizasyah kepada Republika.co.id, Sabtu (26/2/2022).

Faizasyah merinci, sebanyak 79 WNI telah berkumpul di KBRI Kiev. Sementara 25 WNI telah berkumpul di safe house di Odessa, dan WNI lainnya dikumpulkan di titik-titik tertentu.

Pihak Kemenlu terus menjalin komunikasi dengan para WNI untuk mengetahui situasi mereka terkini. Dikatakan pula evakuasi akan dilakukan jika kondisi rute evakuasi memungkinkan. Jalur komunikasi pun terus dilakukan dengan berbagai pihak untuk membuat jalur aman.

Kendati demikian, Kemenlu belum bisa memastikan jelas kapan waktunya para WNI tersebut dapat dievakuasi dari Ukraina. Sebab masih melihat situasi di lapangan.

Selama beberapa pekan terakhir, Kemenlu dan KBRI Kiev telah membuat skenario kontigensi di Kiev. Pada tahap awal, Kemenlu dan KBRI Kiev telah membangun komunikasi dengan para WNI melalui WhatsApp Group.

"Selain itu, Kemenlu juga bekerja sama dengan perwakilan terdekat dengan Ukraina, seperti KBRI Warsawa, KBRI Bratislava, KBRI Bucharest, serta KBRI Moskow," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemenlu RI, Judha Nugraha dalam pengarahan media secara virtual, Kamis lalu.

Melalui rencana kontigensi, KBRI Kiev bersama Kemenlu menyusun skenario situasi darurat dari status siaga 3, siaga 2, dan siaga 1. Salah satunya, mengumpulkan WNI di titik tertentu sebelum akan dilakukan rencana evakuasi lebih lanjut jika keadaan memburuk.

"Pada masing-masing status ada beberapa langkah yang sudah disiapkan baik dari kantor perwakilan atau kami di pusat," kata Judha.

Secara total terdapat 138 WNI yang berada di Ukraina, mereka berprofesi mulai dari pekerja migran, pekerja biasa, pelajar, dan WNI yang menikah dengan warga Ukraina. Mereka kini berlindung di bawah lindungan KBRI sambil menunggu langkah dari pemerintah selanjutnya.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler