Google Sumbang Rp 215 Miliar Bantu Ukraina

Google menonaktifkan sementara beberapa fitur Google Maps langsung di Ukraina.

AP
Peta berikut menunjukkan lokasi serangan militer Rusia. Google.org dan karyawan Google menyumbangkan 15 juta dolar AS atau setara Rp 215 miliar dalam upaya bantuan di Ukraina.
Rep: Meiliza Laveda Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Presiden Urusan Global Google Kent Walker mengatakan Google mengambil berbagai tindakan untuk membantu mereka yang melarikan diri dari konflik di Ukraina. Google.org dan karyawan Google menyumbangkan 15 juta dolar AS atau setara Rp 215 miliar dalam upaya bantuan di Ukraina.

Baca Juga


Dana tersebut berasal dari kampanye pencocokan karyawan perusahan lima juta dolar AS dan sisanya berasal dari hibah. Perusahaan juga menawarkan kredit iklan untuk organisasi kemanusiaan dan antarpemerintah yang bekerja dalam upaya bantuan dan pemukiman kembali.

“Kami telah meluncurkan peringatan SOS di Pencarian di seluruh Ukraina. Ketika orang mencari informasi pengungsi dan evakuasi, mereka akan melihat peringatan yang mengarahkan ke sumber daya PBB untuk pengungsi dan pencari suaka,” kata Walker.

Setelah berkonsultasi dengan berbagai sumber, termasuk otoritas lokal, Google menonaktifkan sementara beberapa fitur Google Maps langsung di Ukraina. Di antaranya adalah lalu lintas dan informasi tentang seberapa sibuk suatu tempat untuk melindungi keselamatan dan komunitas lokal. Selain itu, Google juga menambahkan informasi tentang pusat pengungsi dan migran.

Walker mencatat tim keamanan Google bekerja sepanjang waktu, melacak peretasan yang didukung Rusia, dan memengaruhi operasi. Pihaknya telah mengeluarkan ratusan peringatan kepada orang-orang di Ukraina yang menggunakan produk seperti Gmail tentang masalah keamanan selama setahun terakhir.

Walker mengatakan telah melihat oknum di balik kelompok ancaman GhostWriter yang mengejar pejabat pemerintah dan militer Ukraina. “Kami memblokir upaya ini dan kami secara otomatis meningkatkan perlindungan keamanan akun Google termasuk tantangan otentikasi yang lebih sering,” ujarnya.

 

Dikutip ZDNet, Rabu (2/3/2022), Program Perlindungan Lanjutan memberikan tingkat keamanan tertinggi Google yang saat ini melindungi ratusan pengguna berisiko tinggi di Ukraina. Project Shield merupakan layanan yang memberikan perlindungan gratis tanpa batas terhadap serangan Distributed Denial of Service, sudah melindungi lebih dari 100 situs web Ukraina, termasuk layanan berita lokal.

Google bergabung dengan Facebook dan Apple dalam menangani masalah seputar outlet berita yang didukung negara Rusia seperti Russia Today (RT) dan Sputnik. Saluran YouTube yang terhubung ke RT dan Sputnik diblokir di seluruh Eropa mulai Selasa lalu.

Lebih lanjut, Walker mengatakan perusahaan masih mengkhawatirkan keselamatan tim Ukraina dan keluarga mereka. Google telah bekerja sejak Januari untuk memberikan bantuan, termasuk dukungan keamanan fisik, cuti berbayar, opsi bantuan dan penggantian untuk perumahan, perjalanan, dan makanan bagi siapa pun yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

 

Google juga akan mematuhi persyaratan sanksi apa pun, seperti Google Pay mungkin tidak tersedia di negara tertentu karena lebih banyak individu, wilayah, dan institusi seperti bank yang dikenai sanksi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler