3 Kriteria untuk Keluar dari Pandemi Covid-19

Cakupan vaksinasi dosis kedua di dunia sudah 70 persen sebelum akhir tahun ini.

www.pixabay.com
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan ada tiga kriteria untuk keluar dari pandemi Covid-19. Di antaranya gelombang kasus bisa diprediksi.

Baca Juga


Dicky menjelaskan, dirinya, ahli, organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) ahli telah menetapkan tiga kriteria untuk keluar dari pandemi. "Pertama kita sudah bisa memprediksi pola-pola gelombang," ujarnya, ditulis Kamis (3/3/2022).
 
Saat ini, dia melanjutkan, sudah mulai ada gambaran siklus gelombang kasus Covid-19 setiap empat atau enam bulan sekali dan rentang waktunya kini semakin jauh. Sebab, ini pengaruh imunitas terbangun dan semakin ke pinggir wilayah yang cakupan vaksinasinya belum baik.
 
Dia menyebutkan kriteria kedua Covid-19 sebagai penyakit saluran napas tidak menjadi penyakit yang mendominasi. Tetapi, dia menambahkan, saat ini Covid-19 masih mendominasi lebih banyak dibandingkan flu. Dicky menambahkan, nantinya kalau nanti sudah tak mendominasi berarti kriteria kedua sudah terpenuhi.
 
Kriteria ketiga atau terakhir yaitu cakupan vaksinasi dosis kedua di dunia sudah 70 persen sebelum akhir tahun ini. Ketika itu dicapai, Dicky melanjutkan, negara-negara di dunia terbagi menjadi tiga level kondisi Covid-19.
 
"Yang paling buruk adalah epidemi yaitu masih ada wabah di sebuah kabupaten, provinsi saja. Meski Covid-19 nantinya masih mengakibatkan kematian," katanya. 
 
Level kedua saat kondisi endemi yaitu kasusnya tetap, mungkin sebanyak 10 atau 20 per hari tapi terus saja ada. Kemudian, terakhir adalah level kondisi ketiga atau terakhir yang paling bagus adalah sporadis atau terkendali. Jadi berbulan-bulan tak ada kasus, kalaupun ada tapi tak ada lonjakan. 
 
"Itu yang harus kita tuju," ujarnya.
 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler