Samsung dan Apple Berhasil Tingkatkan Penjualan Ponsel Global

Ketersediaan stok handset 5G berkontribusi pada pertumbuhan selama 12 bulan terakhir.

EPA-EFE/YONHAP
Smartphone Galaxy Z Fold3 (R) dan Galaxy Z Flip3 5G dari Samsung Electronics Co. dengan tampilan, daya tahan, dan fungsionalitas yang ditingkatkan setelah diluncurkan pada acara virtual Samsung Galaxy Unpacked 2021 di Korea Selatan, 12 Agustus 2021. diluncurkan secara global pada 27 Agustus.
Rep: Meiliza Laveda Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan ponsel di seluruh dunia naik enam persen pada tahun 2021 karena lonjakan permintaan pascapandemi. Salah satu faktor yang memengaruhi adalah pelonggaran penguncian di seluruh dunia sepanjang tahun lalu.

Baca Juga


Menurut data terbaru Gartner, penjualan merosot 12,5 persen selama tahun 2020 karena pengecer menutup pintu mereka dan konsumen menunda pembelian. Namun, pembukaan kembali pasar dan ketersediaan stok handset 5G berkontribusi pada pertumbuhan selama 12 bulan terakhir, terutama pada paruh pertama tahun ini.

Dikutip Techradar, Kamis (3/3/2022), lima produsen terbesar smartphone di dunia mengalami peningkatan dengan penjualan Samsung naik 7,6 persen menjadi 272 juta unit. Penjualan perangkat Apple meningkat 19,7 persen menjadi 239 juta, dan Xiaomi, Oppo, serta Vivo semuanya naik antara seperempat dan sepertiga.

Namun, kelangkaan komponen akibat pandemi masih berdampak dan memengaruhi penjualan di paruh kedua tahun 2021. Produsen telah berjuang untuk mendapatkan komponen seperti unit frekuensi radio, sirkuit manajemen daya, dan chip yang memengaruhi pasokan produk jadi.

Kekurangan stok itu juga memengaruhi segmentasi pasar menengah dan bawah secara tidak proporsional dan angka Q4 Gartner akan muncul untuk memvalidasi teori ini. Penjualan Apple naik 3,8 persen menjadi 83 juta untuk kuartal tersebut yang menjadikannya vendor terbesar di dunia dengan 21,9 persen pangsa pasar. Sementara Samsung naik 11 persen tahun ke tahun untuk mengamankan 18,2 persen. Oppo juga mengalami pertumbuhan 3,2 persen tetapi penjualan Oppo dan Vivo turun selama periode tiga bulan.

Meskipun produsen China berharap dapat memanfaatkan kemunduran Huawei dan LG dari bisnis smartphone dengan meningkatkan jaringan distribusi mereka di luar negeri, popularitas iPhone di China membatasi ruang ekspansi mereka.

“Prospek konsumen yang membaik, permintaan terpendam dari tahun 2020 di pasar besar, seperti India dan China, membantu mendorong penjualan di paruh pertama tahun ini,” kata Direktur Riset Senior Gartner Anshul Gupta.

“Namun, tren ini berbalik pada paruh kedua tahun ini walapun permintaan konsumen yang tinggi. Situasi kehabisan stok untuk model populer dan inventaris terbatas mendorong beberapa kemungkinan penjualan hingga 2022,” tambahnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler