Korut Uji Rudal Balistik Jelang Pemilu Presiden Korsel

Korea Utara menembakkan rudal balistik ke arah laut di sebelah timur Korea.

Associated Press
Infografis Kim Jong Un Intensifkan Uji Coba Rudal Korut
Rep: Dwina Agustin Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  PYONGYANG - - Korea Utara menembakkan rudal balistik ke arah laut di sebelah timur semenanjung Korea pada Sabtu (5/3/2022). Uji coba ini menjelang pemilihan presiden Korea Selatan pada 9 Maret. 

Baca Juga


Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan telah mendeteksi peluncuran satu rudal balistik. Informasi tersebut itu dikonfirmasi juga oleh kantor Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida peluncur yanh dicurigai adalah rudal balistik.

Komando AS di Indo-Pasifik mengutuk peluncuran rudal balistik Korea Utara. Tindakan itu dinilai sebagai upaya rezim tertutup untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut.

Militer Korea Selatan mengatakan peluncuran terbaru ini datang dari lokasi dekat Sunan, lokaso bandara internasional Pyongyang berada. Wilayah tersebut telah menjadi tempat pengujian sebelumnya, termasuk peluncuran 27 Februari.

Peluncuran tersebut merupakan yang kesembilan tahun ini. Uji coba terakhir adalah pada 27 Februari ketika Korea Utara mengatakan mereka menguji sistem untuk satelit pengintai.

 

 

Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan (NSC) mengutuk penembakan rudal balistik berulang yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Korea Utara. Tindakan itu bertentangan dengan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan masyarakat internasional. 

Menurut Gedung Biru, Korea Selatan akan memantau lebih dekat fasilitas nuklir dan rudal Korea Utara, seperti Yongbyon dan Punggye-ri. Mereka mengambil tindakan yang diperlukan. 

Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan peluncuran itu tidak dapat diterima. "Langkah signifikan di mana Korea Utara mengembangkan teknologi peluncuran misilnya bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan oleh negara kita dan kawasan sekitarnya," katanya.

Kishi mengatakan proyektil Korea Utara mencapai ketinggian 550 km dan terbang sejauh 300 km. Uji coba ini mirip dengan perkiraan tinggi 560 km militer Korea Selatan dan jangkauan 270 km.

Peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pyongyang pun telah mendapatkan sanksi atas program senjatanya. 

 

Amerika Serikat mengatakan terbuka untuk pembicaraan tanpa prasyarat. Namun Pyongyang mengatakan pembicaraan hanya mungkin dilakukan setelah Washington dan sekutunya membatalkan kebijakan bermusuhan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler