Invasi Rusia ke Ukraina Bikin Harga Roti Meroket

Harga patokan gandum, bahan dasar roti, meningkat 40 persen pascainvasi Rusia.

AP Photo/Vadim Ghirda
Roti (ilustrasi). Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan terganggunya pasokan gandum sebagai bahan baku roti.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak invasi Rusia ke Ukraina tak hanya di sektor energi, tetapi juga bahan pangan. Invasi Rusia menyebabkan harga gandum ke level tertinggi selama 14 tahun.

Baca Juga


Invasi Rusia pada 24 Februari telah menghambat perdagangan dari pelabuhan di Laut Hitam. Hal itu membuat harga patokan gandum global meningkat 40 persen. Ini mendorong inflasi pangan global yang sudah mencapai tingkat tertinggi selama satu dekade.

Gangguan pasokan dari Rusia dan Ukraina, akan mengikis ketahanan pangan bagi jutaan orang. Juru Bicara Program Pangan Dunia Julie Marshall mengatakan, Timur Tengah dan Afrika bagian utara akan terdampak paling keras mengingat ketergantungan mereka pada impor.

diketahui, kedua negara yang berseteru merupakan penyumbang 30 persen ekspor gandum dunia dan 20 persen ekspor jagung.

Harga minyak dan gas juga meningkat karena sanksi terhadap Rusia. Sementara, biaya pengiriman dan bahan baku seperti baja sudah mengalami kenaikan karena kekacauan rantai pasok akibat pandemi.

Terkait kenaikan harga gandum, konsumen di dua negara penghasil gandum terbesar di dunia, Kanada dan Amerika Serikat (AS), telah membayar harganya.

"Sayangnya, untuk jangka pendek dan menengah, inflasi makanan dan makanan jadi di AS akan naik lebih tinggi," ujar kepala eksekutif Asosiasi Pembuat Roti AS, Robb MacKie.

Beberapa pekan sebelum lonjalan harga gandum, Calgary Italian Bakery di Alberta menaikkan harga sampai 7 persen untuk mengimbangi kenaikan biaya produksi. Kini, Louis Bontorin, salah satu pemilik bisnis tersebut, khawatir dengan respons pembeli terkait rencana kenaikan harga.

"Ini bisa sangat menghancurkan. Roti adalah salah satu bahan dasar dan esensial. Daya beli semua orang sedang terkikis," katanya.

Ancaman pasokan gandum dari invasi Rusia ke Ukraina telah diperburuk oleh penurunan stok global eksportir utama. Pasokan di Uni Eropa, Rusia, Kanada, Ukraina, AS, Argentina, Australia, dan Kazakhstan akan turun ke level terendah dalam sembilan tahun sebesar 57 juta ton pada akhir musim 2021/22.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler