Dampak Negatif Konsumsi Bir, Bikin Otak Menua 10 Tahun
Pengaruh bir terhadap otak tetap terlihat meski dikonsumsi dalam jumlah sedikit.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bir dikenal sebagai minuman beralkohol yang memicu terjadinya obesitas. Tak hanya itu, konsumsi bir juga tampak berkaitan dengan penurunan kesehatan otak.
Kaitan antara konsumsi bir dan kesehatan otak ini diungkapkan dalam sebuah studi terbaru yang telah diterbitkan dalam Nature Communications. Melalui studi ini, para partisipan menganalisis hasil pemindaian otak dari sekitar 36 ribu orang dewasa.
Di samping itu, para partisipan juga mewawancarai para partisipan mengenai kebiasaan minum mereka. Hasil studi menunjukkan bahwa partisipan berusia di atas 50 tahun yang memiliki kebiasaan minum bir setiap hari memiliki otak yang berusia 10 tahun lebih tua dibandingkan partisipan yang tidak meminum bir.
Pengaruh konsumsi bir terhadap otak tetap terlihat meski jumlah bir yang dikonsumsi sedikit. Sebagai contoh, peneliti mengungkapkan bahwa risiko otak menjadi dua tahun lebih tua jadi meningkat hanya dengan mengonsumsi satu pint bir per hari.
Beberapa bukti telah menunjukkan bahwa konsumsi alkohol secara umum dapat memengaruhi otak secara eksponensial, meski alkohol yang dikonsumsi hanya satu porsi sajian. Konsumsi tiga unit alkohol per hari berkaitan dengan proses penuaan yang lebih cepat 3,5 tahun. Setiap penambahan satu unit akan mempercepat proses penuaan sebanyak lima tahun.
Konsumsi alkohol secara berlebihan telah lama diketahui dapat memberikan dampak buruk bagi otak. Area di otak yang bisa terdampak oleh alkohol adalah grey matter dan white matter, seperti dilansir di Times Now News, Ahad (13/3/2022).
Konsumsi alkohol secara rutin bisa meningkatkan risiko sensasi kecerobohan dan relaksasi dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka panjang, kebiasaan minum alkohol bisa memicu masalah yang lebih serius dan bahkan bersifat permanen.
Selain otak, konsumsi alkohol juga bisa mempengaruhi kesehatan organ tubuh lain. Salah satunya adalah organ hati. Alkohol bahkan bisa mengganggu kesehatan kognitif sehingga kemampuan berkonsentrasi dan mengingat juga akan ikut terpengaruh.