Lima Kebiasaan yang Harus Dihentikan karena Buruk untuk Kulit

Sangat penting untuk mandi setelah olahraga.

Foto : Mardiah
Lima kebiasaan yang harus dihentikan karena buruk untuk kulit (ilustrasi).
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika menderita psoriasis, Anda tahu betapa frustrasinya kondisi itu. Plak-plak kemerahan pada kulit dapat muncul seketika, dan bertahan selama berbulan-bulan.

Baca Juga


Untuk 7,5 juta orang Amerika yang menderita penyakit radang kronis, sistem kekebalan yang terlalu aktif mempercepat pertumbuhan sel kulit, yang menyebabkan bercak-bercak kulit yang terasa gatal atau perih. Gen mungkin memiliki andil dalam risiko psoriasis, tetapi faktor lingkungan termasuk gaya hidup dapat memperburuk gejala. Berikut lima kebiasaan seharusnya dihentikan untuk kesehatan kulit: 

1. Kebiasaan mandi sesekali

Jika jarak sosial melonggarkan kebiasaan membersihkan diri, misalnya melewatkan mandi, itu adalah kunci memperburuk psoriasis. “Mandi secara teratur membantu melembutkan plak dan menghilangkan kelebihan kulit mati,” kata asisten profesor klinis dermatologi di Cornell New York-Presbyterian Medical Center, Marisa Garshick, dilansir di laman Men's Health, Ahad (13/3/2022).

Sangat penting untuk mandi setelah olahraga. “Keringat mengandung garam, yang bisa mengeringkan dan mengiritasi plak yang ada,” ujar dia.

Untuk meminimalisasi iritasi, mandilah dengan air hangat daripada air panas, hindari scrub yang abrasif, serta oleskan pelembap setelah mandi untuk menghidrasi dan melindungi kulit kembali. Garshick menyukai formula yang mengandung asam salisilat, asam laktat, atau urea, yang bertindak sebagai agen keratolitik untuk membantu mengurangi ketebalan plak.

“Mereka memungkinkan perawatan topikal untuk menembus lebih mudah,” kata dia.

Sementara krim dan salep yang lebih kental mungkin lebih efektif dibandingkan losion yang lebih ringan dalam memerangi kulit gatal dan bersisik, tetapi ini semua tentang preferensi masing-masing. “Pada akhirnya, itu tergantung pada menemukan produk yang Anda sukai dan benar-benar akan digunakan,” ujar Garshick.

2. Kebiasaan menghindari matahari

Ketika berupaya menekan flare psoriasis, tampaknya sedikit sinar matahari lebih baik dibandingkan tidak sama sekali. “Paparan UV memiliki efek imunosupresif alami,” kata Garshick.

Faktanya, sinar matahari sangat ampuh dalam meredakan gejala sehingga dokter kulit sering meresepkan perawatan fototerapi, di mana sinar UVB buatan dipancarkan melalui kotak cahaya atau laser excimer genggam. Jika Anda memilih untuk mendapat sinar di luar pengaturan yang terkontrol, maka tanyakan kepada dokter terlebih dahulu.

"Obat topikal dan sistemik tertentu dapat meningkatkan fotosensitifitas," ujarnya.

Kemudian latih perilaku aman terhadap sinar matahari, terapkan perlindungan sinar matahari yang memadai ke area yang tidak terkena psoriasis, dan batasi paparan hingga 10 menit. Namun Garshick mengingatkan agar jangan berlebihan. Terbakar sinar matahari meningkatkan risiko kanker kulit, bahkan untuk beberapa pasien menyebabkan perkembangan atau memburuknya lesi psoriasis.

3. Kebiasaan menyantap makanan tinggi gula

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa obesitas dan psoriasis berjalan beriringan. Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula sederhana dalam jangka pendek dapat memicu peradangan seperti psoriasis di tubuh, menurut sebuah studi pada 2020 di Journal of Investigative Dermatology. Meskipun tidak ada pola makanan psoriasis, tetapi banyak penderita menemukan bantuan dari diet (pola makan) seimbang yang diisi dengan makanan anti-inflamasi (salmon, brokoli, beri, dan alpukat).

4. Kebiasaan stres

Kemacetan lalu lintas dan bekerja dari rumah 12 jam sehari tidak hanya merusak suasana hati, tetapi juga merusak kulit Anda. "Ada hubungan pikiran-tubuh yang jelas. Beberapa orang menemukan bahwa psoriasis mereka menyebabkan mereka stres, sementara yang lain melihatnya kambuh selama masa stres,” kata Garshick.

Untuk mengatasinya, tidur yang cukup dan berolahraga, serta pertimbangkan untuk menambahkan beberapa meditasi atau yoga ke dalam rutinitas harian. 

Terakhir, luangkan waktu setiap hari untuk melakukan sesuatu yang Anda sukai, entah itu berlari atau bermain-main dengan gitar. Ini mungkin berarti mengatakan tidak pada komitmen, tetapi memenuhi kebutuhan adalah salah satu cara terbaik untuk mengendalikan ketegangan dan mencegahnya muncul di kulit.

5. Kebiasaan merokok

Terlepas dari semua alasan yang jelas tidak sehat, tetapi merokok meningkatkan kemungkinan psoriasis dan dapat membuat flare-up lebih parah. Sebuah studi di American Journal of Epidemiology mengungkapkan, perokok jangka panjang hampir dua kali lipat berisiko mengembangkan psoriasis. 

Kimia dalam rokok biasa dan rokok elektrik menyempitkan aliran darah, yang menempatkan tubuh dalam keadaan stres yang dapat berdampak pada kulit. Nikotin juga merusak sistem kekebalan tubuh, menyebabkan sel-sel kulit menumpuk terlalu cepat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler