Jokowi: Situasi Global tak Menentu, APBD Harus Disesuaikan
Jokowi menyebut situasi dunia menjadi tak menentu karena banyak faktor.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh gubernur untuk turut menyikapi situasi global saat ini yang sedang tak menentu. Salah satu cara menyikapinya adalah dengan menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tak seperti situasi normal dulu.
Jokowi menjelaskan, situasi dunia menjadi tak menentu karena banyak faktor. "Dunia pada situasi tidak mudah, baik karena disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0 ditambah lagi kekacauan karena pandemi, ditambah lagi urusan yang namanya perang,” kata Jokowi kepada gubernur se-Indonesia di Hotel Novotel Balikpapan, Ahad (13/3/2022), sebagaimana dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Sebagaimana diketahui, perang antara Rusia dan Ukraina kini masih berlangsung di Ukraina setelah 18 hari berlangsung. Menurut Jokowi, situasi global yang tak menentu karena sejumlah faktor itu mengakibatkan krisis energi dan krisis pangan. Krisis tersebut bisa turut berdampak kepada Indonesia.
“Harga minyak dunia naik dua kali lipat, belum gas, belum lagi kelangkaan pangan, yang menyebabkan harga-harga juga akan melonjak,” ujar Presiden.
Karena itu, Jokowi meminta para gubernur untuk menyusun APBD dengan menyesuaikan kondisi global. Dia meminta agar APBD tak lagi disusun seperti masa normal atau business as usual. "APBD harus bisa kita create, disesuaikan. Kuncinya cuma satu, kecepatan kita untuk menyesuaikan,” jelas Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengingatkan para kepala daerah untuk tetap memastikan masyarakat menjalankan protokol kesehatan (prokes) meski kasus harian Covid-19 sudah turun. Para gubernur turut diminta menggenjot capaian vaksinasi Covid-19.