Jokowi Minta Para Gubernur Sesuaikan APBD dengan Kondisi Terkini
Presiden mengingatkan kelangkaan pangan yang menyebabkan harga melonjak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para gubernur se-Indonesia agar menyesuaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan situasi yang terjadi saat ini. Ia menyampaikan, dalam penganggaran APBD agar tak dilakukan seperti saat kondisi normal sebelumnya.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pengarahan di Hotel Novotel Balikpapan pada Ahad (13/3/2022) malam.
“Dalam penganggaran di APBD Bapak/Ibu ubah semuanya tidak seperti pada waktu yang normal dulu, jangan business as usual APBD harus bisa kita create disesuaikan, kuncinya cuma satu kecepatan kita untuk menyesuaikan,” jelas Jokowi, dikutip dari siaran pers Istana.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan terkait situasi global yang terjadi saat ini yang perlu disikapi oleh para gubernur, antara lain soal krisis energi, krisis pangan, hingga situasi perang. Saat ini, kata dia, dunia sedang berada pada situasi yang tak mudah.
“Dunia pada situasi tidak mudah, baik karena disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0 ditambah lagi kekacauan karena pandemi, ditambah lagi urusan yang namanya perang,” ujar dia.
Akibat situasi global yang tidak menentu, lanjutnya, terjadi krisis energi dan krisis pangan yang bisa berdampak kepada Indonesia. “Harga minyak dunia naik dua kali lipat, belum gas, belum lagi kelangkaan pangan, yang menyebabkan harga-harga juga akan melonjak,” kata Jokowi.
Dalam acara ini, Presiden turut didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.