Kasus Sembuh Covid-19 di Bantul Bertambah Lebihi Kasus Baru
Jumlah kasus aktif COVID-19 atau yang masih menjalani isolasi mandiri.
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat kasus konfirmasi yang sembuh pada Senin bertambah 589 orang, atau melebihi angka penambahan kasus baru dalam sehari terakhir yang tercatat 213 orang.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Bantul melalui keterangan resmi Pemkab di Bantul, Senin (14/3/2022), pasien pulih itu terbanyak berasal dari Kecamatan Jetis 107 orang, disusul Banguntapan 87 orang, kemudian Sewon 77 orang. Sementara untuk kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 di Bantul itu terbanyak dari Banguntapan 37 orang, Kasihan 31 orang, dan Bantul 25 orang.
Meski demikian dalam periode yang sama terdapat kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal berjumlah sembilan orang dari Jetis dua orang, dan Kretek, Bantul, Pandak, Imogiri, Dlingo, Sewon, dan Sedayu masing-masing satu orang. Dengan perkembangan kasus harian itu maka total kasus positif COVID-19 di Bantul hingga kini terakumulasi sebanyak 71.887 orang, dengan angka kesembuhan mencapai 65.176 orang, sedangkan kasus kematian akibat paparan virus corona totalnya tercatat 1.663 orang.
Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau yang masih menjalani isolasi mandiri maupun karantina di rumah sakit maupun selter terpadu di Bantul per hari Senin (14/3) terdata sebanyak 5.048 orang, yang tersebar di seluruh 17 kecamatan se-Bantul.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, kebijakan PPKM Level 4 yang diterapkan di Bantul sejak seminggu lalu diharapkan dapat segera menurunkan penularan kasus harian, dan pasien yang menjalani isolasi segera sembuh, sehingga pandemi COVID-19 semakin melandai.
"Kita tidak kehilangan optimisme, karena di beberapa daerah yang lain itu kasus sudah mulai melandai, harapannya dengan PPKM Level 4 lebih meningkatkan kewaspadaan masyarakat, agar segera terjadi pelandaian, penurunan kasus," katanya.
Oleh sebab itu, Bupati mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.