Pamekasan Tingkatkan Ekonomi Perajin Melalui Sentra Batik Klampar

Pamekasan itu akan menjadi ikon bagi masyarakat di luar Pamekasan.

Antara/Muhammad Adimaja
Pamekasan Tingkatkan Ekonomi Perajin Melalui Sentra Batik Klampar (ilustrasi).
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur berupaya meningkatkan ekonomi para perajin batik tulis setempat melalui Sentra Batik Klampar, sebagai pusat kegiatan kerajinan, dan pemasaran batik tulis.

Baca Juga


"Jadi, Sentra Batik Klampar ini merupakan tempat pembuatan hingga penjualan batik tulis, dengan sasaran para wisatawan atau masyarakat luar Pamekasan yang berkunjung ke Pamekasan," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di sela-sela acara peresmian sentra batik, Senin (14/3/2022).

Sentra batik yang terletak di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan itu dibangun di atas lahan seluas satu hektare lebih, berjarak sekitar 5 kilometer ke arah barah laut Kota Pamekasan. Pembangunan dilakukan sejak 2017 dan baru selesai pada akhir tahun 2021 dengan nilai total anggaran mencapai Rp5 miliar lebih.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menjelaskan, sentra batik di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan itu akan menjadi ikon bagi masyarakat di luar Pamekasan bahwa Pamekasan merupakan pusat kerajinan batik tulis.

Karena itu, sambung dia, semua pihak diharapkan bisa bekerja sama, saling bergandengan tangan memajukan sentra batik tersebut dengan cara menggencarkan promosi. "Ayo kita bareng-bareng, dalam berupaya memajukan keberadaan sentra batik ini," ajak bupati.

Dalam kesempatan itu bupati juga menuturkan, bahwa sentra batik tulis tersebut dibangun sebelum dirinya memimpin Pamekasan. Kala itu, pembangunan sentra batik belum selesai, sehingga tidak bisa difungsikan oleh para perajin batik Pamekasan.

"Ini pembangunannya sejak tahun 2017 dan menghabiskan anggaran Rp5 miliar. Karena itu, agar pembangunan sentra batik ini bermanfaat, mari kita bergandeng tangan memajukan sentra batik ini. Salah satunya menggencarkan promosi, sehingga keberadaan sentra batik ini dikenal luas oleh masyarakat dan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini," kata bupati.

Bupati memaparkan, ada tiga strategi yang perlu dilakukan. Pertama, mengenalkan keberadaan sentra batik kepada masyarakat luas.Kedua, menjaga kualitas tetap bagus, dan ketiga, selalu ada barang yang hendak dijual, sehingga para pengunjung yang datang tidak pulang dengan kecewa saat datang ke sentra batik tersebut.

Bupati juga mengaku, dirinya sangat bersyukur, karena ekonomi kreatif di Kabupaten Pamekasan sudah mengalami kenaikan hingga tujuh persen pada tahun 2021. Peresmian sentra batik tulis di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan itu ditandai dengan pemecahan kendi oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.

Selanjutnya bupati bersama rombongan meninjau secara langsung, proses pembuatan batik tulis dan berbagai jenis kerajinan bermotif batik, seperti tas batik, sepatu batik dan songkok batik dan dijual dan diproduksi di sentra batik tulis itu. Kabupaten Pamekasan merupakan satu dari empat kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, yang sebagian penduduknya bergantung pada penghasilan usaha batik tulis.

Perajin batik tulis di kabupaten itu tersebar di 38 sentra, dengan 933 unit usaha, dan 6.526 orang menggantungkan nasibnya pada jenis usaha kreatif ini. Menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan, ekonomi usaha batik menyumbang 1-2 persen dalam sektor industri, lebih rendah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 35,66 persen, kemudian posisi kedua ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran (19,61 persen), dan kontribusi terbesar ketiga adalah sektor konstruksi, yakni 10,12 persen.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler