4 Hal yang Tingkatkan Risiko Kanker Pankreas
Kanker pankreas terbilang cukup mematikan dan tidak boleh disepelekan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengacu pada data GLOBOCAN 2018, kanker pankreas menempati posisi ke-11 dalam daftar kanker paling umum di di dunia dengan penambahan kasus baru per tahunnya mencapai lebih dari 458 ribu. Meski tidak begitu umum, kanker pankreas terbilang mematikan sehingga tak boleh disepelekan.
LamanPancreatic mengungkapkan bahwa kanker pankreas memiliki tingkat kematian tertinggi dibandingkan jenis kanker lainnya. Harapan hidup selama lima tahun yang dimiliki pasien kanker pankreas rata-rata hanya berkisar di angka 11 persen.
"Kanker pankreas merupakan penyakit dengan hasil akhir (outcome) yang buruk dan kurang begitu dipahami," jelas Direktur Diagnosis Dini dari Cancer Research UK Sara Hiom, seperti dilansir EatThis, Senin (21/3/2022).
Secara umum, Hiom mengatakan kanker merupakan penyakit yang rumit. Pada sebagian kasus, gaya hidup memainkan peran penting dalam kejadian kanker. Gaya hidup juga menjadi salah satu aspek dari kanker yang masih berpeluang untuk dikendalikan.
"Jadi, penting bagi kita untuk bicara mengenai hal-hal yang orang-orang bisa lakukan untuk membangun peluang menguntungan dan menurunkan risiko mereka," ujar Hiom.
Hiom mengungkapkan ada empat kebiasaan dan kondisi terkait gaya hidup yang patut dihindari untuk menekan risiko kanker pankreas. Berikut ini adalah keempat kebiasaan dan kondisi tersebut.
Merokok
Kebiasaan merokok lebih dari 60 pak per tahun dapat membuat perokok lebih rentan untuk mengalami inflamasi atau peradangan pankreas. Kondisi yang juga dikenal sebagai pankreatitis kronis ini memiliki kaitan yang erat dengan kanker pankreas.
Kebiasaan merokok sendiri juga secara signifikan dapat meningkatkan risiko kanker pankreas, khususnya pada individu yang memiliki riwayat keturunan atau faktor genetik dari keluarga. Merokok sangat tidak dianjurkan bila seseorang memiliki anggota keluarga yang terkena kanker pankreas.
Obesitas
Memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas 30 berkaitan dengan peningkatan risiko kanker pankreas sebesar 20 persen. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa obesitas bisa memberikan pengaruh negatif terhadap tingkat harapan hidup pasien kanker pankreas.
"Ini menekankan pentingnya menjaga berat badan yang sehat sepanjang hidup Anda," ungkap Brian M Wolpin MD MPH.
Diabetes Tipe 2
Penyakit diabetes mellitus tipe 2 merupakan faktor risiko dan faktor prognostik untuk kanker pankreas. Pasien kanker pankreas yang juga mengalami diabetes tipe 2 atau gangguan kadar gula darah saat baru terdiagnosis dengan kanker pankreas mencapai 80 persen.
Paparan Zat Kimia Beracun
Bukti yang berkembang menunjukkan bahwa paparan atau kontak dekat dengan zat kimia tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pankreas. Beberapa zat kimia tersebut adalah pestisida, benzena, pewarna tertentu, dan petrokimia.
"Paparan berlebih terhadap zat kimia pengerjaan logam dan dry cleaning bisa meningkatkan risiko kanker pankreas," pungkas Johns Hopkins Medicine.
Kapan Harus ke Dokter?
Periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala-gejala yang dicurigai berkaitan dengan kanker pankreas. Menurut Mayo Clinic, beberapa gejala kanker pankreas adalah nyeri perut yang meluas hingga ke punggung, penurunan nafsu makan atau penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya, kulit atau area putih mata menguning, feses berwarna terang, urin berwarna gelap, gatal di kulit, gumpalan darah, dan mengidap diabetes.