Rekaman Rahasia Ungkap Steven Seagal Pernah Kerja untuk CIA
Steven Seagal yang kini tinggal di Rusia tetap memegang kewarganegaraan AS.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah rekaman rahasia yang baru terungkap ke publik membeberkan fakta mengejutkan soal Steven Seagal. Dalam rekaman tersebut, aktor laga itu mengaku bekerja untuk CIA dan operasi intelijen lain serta mengetahui rahasia di balik kematian Marilyn Monroe.
Rekaman suara tersebut dibuat sekitar 30 tahun lalu. Rekaman itu diungkapkan ke muka publik oleh investigator swasta Paul Barresi yang pernah menguak rahasia-rahasia selebritas terkemuka Hollywood.
Dalam rekaman tersebut, seorang pria mengakatakan, akan ada sebuah acara spesial yang membahas soal kematian aktris ikonik Marilyn Monroe dan konspirasi politik di balik peristiwa tersebut. Pria itu memberi tahu Seagal karena merasa aktor Under Siege tersebut mungkin akan tertarik untuk menyaksikan acara itu. Rupanya, Seagal justru memberikan respons tak terduga.
"Sebenarnya, saya sangat mengetahui hal tersebut," ujar Seagal, seperti dilansir Ace Showbiz, Senin (22/3/2022).
Seagal justru mengaku akan terkejut bila acara tersebut bisa menguak setengah dari informasi yang diketahui Seagal soal kematian Monroe. Seagal menolak untuk memberikan informasi lebih jauh apa yang dia kerjakan hingga bisa mengetahui hal tersebut.
"Anda bisa mengatakan bahwa saya bekerja untuk orang-orang di CIA dan bekerja untuk CIA," kata Seagal yang kini tinggal di Rusia.
Meski bekerja dengan lembaga negara seperti itu, Seagal mengatakan, dirinya memiliki kekaguman tersendiri terhadap orang yang bisa berhitung. Alasannya, aktor End of a Gun itu memiliki kelemahan mengenai sesuatu yang berkaitan dengan angka, waktu, dan tanggal.
"Saya hanya bereaksi pada apa pun yang terjadi, dan setelahnya saya memiliki ingatan yang jelas, namun tidak begitu akurat," ujar ayah dari tujuh orang anak ini.
Rekaman wawancara tersebut dibuat pada November 1988 untuk Gallery Magazine. Sebagian wawancara tersebut telah dipublikasikan pada 2017 oleh Daily Mail, menyusul adanya tuduhan bahwa Seagal melakukan pelecehan seksual terhadap aktris Rae Dawn Chong dan jurnalis Lisa Guerrero.
Seagal juga dikenal sebagai pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia pernah menyebut Putin sebagai salah pemimpin terbaik di dunia yang masih hidup pada 2014.
Dukungan Seagal terhadap Putin ini memicu kontroversi di antara warga Amerika Serikat. Tak sedikit yang menilai pernyataan Seagal tersebut sebagai pengkhianatan terhadap Amerika Serikat.
Pada 2016, Seagal juga dianugerahi kewarganegaraan Rusia sambil tetap mempertahankan kewarganegaraan Amerikanya. Sejak saat itu pula, aktor Hard to Kill itu berpindah ke Moscow.
Selanjutnya, pada Mei 2018, Seagal diangkat menjadi utusan khusus Rusia untuk AS. Sekitar tiga tahun kemudian, Mei 2021, Seagal secara resmi bergabung dengan partai pro Kremlin Rusia.
Ketika Rusia merencanakan serangan ke Ukraina, Seagal dikabarkan telah menyelesakkan penjualan peternakannya di AS. Peternakan yang berlokasi di California Utara tersebut sudah dimiliki oleh aktor kelahiran 10 April 1952 itu selama hampir 20 tahun.