90 Persen Pengidap Kanker Usus Alami Hematochezia, Seperti Apa Tandanya?
Sekitar 90 persen pengidap kanker usus alami hematochezia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hematochezia bisa menjadi gejala awal kanker usus. Meski tidak selalu menandakan kondisi serius di setiap kasus, faktanya 90 persen pengidap kasus kanker usus mengalami hematochezia.
Apa sebetulnya hematochezia? Ini adalah kondisi yang ditandai dengan adanya darah segar berwarna merah cerah pada tinja. Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) juga mencantumkan gejala ini yang mengindikasikan kanker usus.
Dengan catatan, pasien tersebut tidak mengalami wasir. Sementara, menurut penelitian yang diterbitkan dalam World Journal of Gastroenterology, hubungan hematochezia dan kanker usus perlu dicermati secara berhati-hati.
"Penelitian menunjukkan bahwa tujuh hingga 10 persen pasien dengan pendarahan rektum kronis yang nyata memang memiliki kanker kolorektal," demikian bunyi kesimpulan studi tersebut, dikutip dari laman Express, Senin (21/3/2022).
Kanker usus yang juga disebut kanker usus besar atau kanker kolorektal dianggap sebagai salah satu jenis kanker paling umum. Jenis kanker ini memengaruhi hampir 43 ribu orang di Inggris setiap tahun.
Kabar baiknya, mendeteksi kanker usus lebih awal dapat membuat pengobatan lebih efektif dan memiliki kemungkinan besar sembuh, bahkan mencegah kanker datang kembali. Untuk itu, mengetahui gejala awalnya sangat penting.
Usus adalah bagian dari sistem pencernaan yang memiliki peran dalam memecah makanan dan membantu sisa makanan bergerak keluar dari tubuh. Berkaitan dengan letak organ ini, gejala ketika ada gangguan bisa terlihat saat buang air besar.
Kanker usus besar sangat mungkin untuk diobati dan disembuhkan. Akan tetapi, bagian yang sulit adalah mendeteksi tanda-tanda peringatan yang cenderung tidak kentara atau kerap salah diduga sebagai gangguan kesehatan yang lain.
Selain hematochezia, NHS menyebutkan tanda-tanda kanker usus lainnya, yakni perubahan kebiasaan buang air besar yang terus-menerus. Sebagai contoh, seseorang jadi lebih sering buang air besar, atau kotorannya jadi lebih encer.
Tanda lain ialah sakit perut, rasa tidak nyaman pada perut, kembung, serta penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. NHS merekomendasikan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala tersebut dialami selama tiga pekan atau lebih.
Ada pula pengidap kanker usus yang sama sekali tidak menunjukkan gejala. Selain itu, ada masalah kesehatan lain yang dikaitkan dengan deretan gejala tadi, mulai dari wasir hingga penyakit celiac (reaksi kekebalan terhadap konsumsi gluten).
Gejala-gejala tersebut perlu dianggap lebih serius seiring bertambahnya usia atau jika semuanya berlangsung secara terus-menerus. Jika seseorang akhirnya didiagnosis mengidap kanker usus, ada berbagai perawatan yang tersedia.
Penanganan pasien bisa berupa operasi atau terapi yang ditargetkan untuk kasus tertentu. Dampak dari kanker usus terhadap kehidupan sehari-hari akan tergantung pada stadium kanker dan jenis perawatan yang dijalani.