Jerman Cari Pasokan Energi Alternatif ke UEA
Berlin ingin kurangi emisi karbon dan ketergantungan energi dari Rusia.
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perusahaan Jerman telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan di Uni Emirat Arab (UEA) untuk membangun rantai pasokan hidrogen. Kementerian Ekonomi Jerman pada Senin (21/3/2022) mengatakan, Berlin berupaya mengurangi emisi karbon dan mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia.
Kesepakatan ditandatangani selama kunjungan Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck ke Negara-negara Teluk untuk membahas pasokan energi jangka panjang. Berlin berinvestasi dalam energi yang lebih bersih dan bertujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya Barat untuk menekan Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Perusahaan energi Jerman, Hydrogenious LOHC Technologies, dan Uniper, bersama dengan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), serta JERA Americas, akan melakukan proyek demonstrasi bersama untuk transportasi hidrogen. Kementerian Ekonomi mengatakan, perjanjian tersebut bertujuan untuk membangun rantai pasokan hidrogen yang dihasilkan oleh energi terbarukan dari UEA ke Wilhelmshaven di Jerman, berdasarkan teknologi Liquid Organic Hydrogen Carriers (LOHC) Hydrogenious.
Hidrogen dari sumber seperti angin dan matahari diakui sebagai sumber energi bersih yang penting. Tapi itu adalah elemen yang sangat ringan, sehingga berpotensi sulit dan harganya mahal untuk diangkut dalam jarak yang jauh.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Uniper di Jerman mengatakan, konsorsium akan mengatasi tantangan ini dengan menggabungkan sumber energi ADNOC, pengalaman perdagangan energi JERA Americas dan keterlibatan Uniper dalam proyek hidrogen Timur Tengah. Termasuk basis keahlian dari Hydrogenious.
ADNOC juga menandatangani kontrak dengan produsen tembaga Jerman, Aurubis, dan perusahaan energi RWE Steag, dan GEWEC untuk mengirimkan amonia biru yaitu metode produksi senyawa rendah karbon ke Jerman. Hamburger Hafen & Logistik AG, bersama ADNOC akan bekerja sama untuk mengangkut amonia biru. Selain itu, organisasi penelitian Jerman, The Fraunhofer Society, dan Kementerian Energi dan Infrastruktur UEA sepakat untuk memperdalam pertukaran keahlian dalam energi berkelanjutan dan teknologi hidrogen terapan.