Anggota DPRD Minta Anies Tangani Kebocoran dan Akses Air Bersih
DKI masih mencatat tingkat kebocoran air bersih
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anthony Winza, meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, untuk fokus pada peningkatan layanan air bersih masyarakat. Menurutnya, hal itu dinilai semakin penting untuk memenuhi kebutuhan akses air bersih warga.
"Kami minta Pemprov DKI Jakarta untuk fokus pada dua hal, yaitu tingkatkan kuantitas distribusi air dan benahi kasus kebocoran air di Jakarta. Ini perlu. Tolong segera penuhi hak warga untuk akses air bersih," kata Anthony dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/3/2022).
Dia mengatakan, tingkat kebocoran air (NRW) di DKI Jakarta selama 2021 berada di kisaran 46,67 persen. Hal itu, kata dia, semakin buruk ketika cakupan air bersih di DKI Jakarta masih sekitar 65 persen.
“Masih jauh dari target Pemprov DKI Jakarta yang menargetkan cakupan layanan 79,61 persen di akhir 2022. Padahal, ini kebutuhan dasar dan hak asasi manusia,” tuturnya.
PSI, katanya, akan terus mengingatkan DKI agar target yang dirancang sendiri bisa dicapai dengan baik. Dia menuturkan, selain air bersih, masih banyak target dari Anies yang juga belum tercapai, padahal, masa jabatan Anies sudah hampir selesai.
"Ini ibu kota, kok akses air bersih sulit sekali? Belum lagi kasus kebocoran air (NRW). Tingkat kebocoran air (NRW) di 2021 ada di sekitaran angka 46,67 persen, naik dari tahun sebelumnya yakni di kisaran 45,06 persen,” kata dia.
Pihaknya juga mendorong agar DKI Jakarta bisa memberikan perubahan dan dukungan penuh ke PDAM Jaya. Tujuannya, agar isu air bersih tidak jalan di tempat dan bisa dinikmati masyarakat khususnya di bidang pengelolaan air.
“Jangan sampai momentum ini malah membuat kinerja Pemprov DKI Jakarta kelihatan jalan di tempat. Kami akan terus kawal karena air bersih adalah hak asasi warga Jakarta. Hak kita bersama," tutup Anthony.