Stok Vaksin Booster Habis, Pemkot Bogor Minta Pusat Kirim Stok
Vaksinasi penguat di Kota Bogor telah mencapai 147.199 orang (17,96 persen).
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berharap segera mendapatkan stok vaksin penguat untuk melanjutkan program vaksinasi Covid-19 bagi seluruh masyarakat Kota Hujan, terutama menjelang Ramadhan 1443 Hijriah. Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim menyampaikan, vaksinasi penguat merupakan kebijakan nasional.
Sehingga, ia berharap, pemerintah juga bisa mengirim stok vaksin agar proses vaksinasi di masyarakat berjalan lancar. "Supaya tidak terputus. Artinya kita punya PR (Pekerjaan Rumah) untuk menyempurnakan dua vaksin dan kemudian yang penguat," ujarnya di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/3/2022).
Dedie menyatakan, hingga menjelang Ramadhan 2022, capaian vaksinasi penguat di Kota Bogor masih rendah. Salah satu penyebabnya stok vaksin AstraZeneca dan Pfizer dosis setengah sudah habis. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2022, Kota Bogor hanya mendapatkan dua jenis vaksin penguat, yakni AstraZeneca dan Pfizer, dengan jumlah 144 ribu.
Semuanya sudah disuntikkan ke masayrakat. Jika stok vaksin kembali tersedia, kata Dedie, sentra vaksinasi yang telah disiapkan Pemkot Bogor bekerja sama dengan kepolisian dan TNI akan dapat mengejar capaian vaksinasi penguat di masyarakat. Saat ini, Dinkes Kota Bogor hanya punya stok vaksin Sinovac 139 dosis untuk anak usia 6-11 tahun dosis pertama dan kedua, serta vaksin Covovax sebanyak 4.000 dosis untuk usia lebih dari 18 tahun dosis kesatu dan kedua.
Data vaksinasi Covid-19 Dinkes Kota Bogor per Senin (28/3/2022), vaksinasi penguat di Kota Bogor telah mencapai 147.199 orang (17,96 persen) dari target sasaran total sebanyak 819.444 orang. Vaksinasi dosis pertama telah mencapai 849.954 orang (103,72 persen) dan dosis kedua sebanyak 748.328 orang (91,32 persen).
Sekretaris Dinkes Kota Bogor Erna Nuraena menyampaikan, stok vaksin penguat memang habis. Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan kembali stok tersebut. "Jadi kami tergantung stok. Jika stok ada, pasti kami gencarkan ketika Ramadhan, untuk stok vaksin kesatu dan kedua diupayakan habis sebelum Idul Fitri. Bulan Puasa kita tetap bisa vaksin, tergantung ketersediaan vaksinnya," katanya.