Ridwan Kamil Ajak Generasi Muda Wujudkan Indonesia Emas 2045

Generasi muda harus menguasai ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi kreatif.

Kurnia Aditama
Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Selasa (5/4/2022) menyelenggarakan acara yang bertajuk Peran Pemuda Intelektual Muslim Membangun Negeri yang Berprestasi dengan menggandeng Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai pembicaranya.
Rep: my33 Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyelenggarakan acara yang bertajuk "Peran Pemuda Intelektual Muslim Membangun Negeri yang Berprestasi" dengan menggandeng Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai pembicaranya. Ridwan memberikan wejangan khususnya kepada generasi muda, agar misi Indonesia untuk menjadi negara yang maju di tahun 2045 terwujud.


“Saya ingin memotivasi adik-adik yang sekarang sekolah di UII. Kita tinggal di Indonesia yang ekonominya sedang dan kita ini peringkat 16 ekonomi dari 200 negara. Sepuluh tahun lagi Indonesia peringkat 10 dan di 2045, Indonesia diprediksi peringkat empat di dunia,” tutur Ridwan dalam acara yang diselenggarakan di Masjid Ulil Albab UII, Selasa (5/4/2022).

Ridwan menambahkan, untuk mewujudkan misi tersebut generasi muda harus memenuhi beberapa syarat. Pertama ialah harus produktif, kompetitif, dan tidak stunting untuk mencapai empat besar ekonomi dunia pada tahun 2045. Generasi muda harus mampu bersaing dan tidak selalu mengharapkan bantuan dari negara.

Syarat kedua untuk menjadi negara yang maju yakni Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil minimum 5 persen. Untuk menjaga hal tersebut, generasi muda harus mampu menguasai tiga hal yakni ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi kreatif.

“Untuk ekonomi digital, seluruh generasi di Indonesia sudah paham jual beli di e-commerce. Lalu ekonomi hijau, dengan membantu mengurangi global warming dan jika ingin membeli kendaraan, belilah  kendaraan yang ramah lingkungan misalnya motor atau mobil listrik. Ketiga ekonomi kreatif yang berbasis imajinasi dan menghasilkan karya-karya, jangan yang menyimpang seperti jadi Youtuber yang sering pamer ataupun trading,” jelasnya.

Syarat terakhir, kata Ridwan Kamil, ialah  kondisi politik di Indonesia harus selalu kondusif. Ia juga mencontohkan dunia sudah melihat perang Rusia dan Ukraina yang membuat ekonomi dan kegiatan produktif menjadi hancur karena disebabkan pertengkaran.

“Syukuri Indonesia damai seperti ini. Jangan selalu melihat jeleknya saja, bandingkan dengan negara yang dicabut nikmat bernegaranya. Jadi saya titip, kalau nanti beda pilihan presidennya jangan baper dan bertengkar,” tutur Ridwan Kamil.

Menurut Ridwan, pesta demokrasi harus dijadikan seperti pesta olahraga yang setelah diputuskan siapa pemenangnya maka harus kembali berdamai dan berteman sehingga bisa berjumpa lima tahun lagi. Generasi muda pun turut diajak untuk mengurangi nafsu bertengkar dan mulai menjadi penengah agar perdamaian tetap terjaga.

Ridwan Kamil juga memberi motivasi kepada mahasiswa untuk mendorong perjalanan bangsa ini. Dia juga menitipkanan pesan ke generasi muda untuk tidak saling bertengkar, dan tidak memperbesar perbedaan sehingga menciptakan generasi muda yang cinta damai dan bermanfaat serta tidak menjadi golongan warganet terjulid se-Asia Tenggara.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler