Lima Cara Tetap Bahagia dan Sehat di Bulan Ramadhan

Ada lima tips agar kita tetap sehat dan bahagia baik fisik maupun mental saat puasa

AP/Muhammad Sajjad
Orang-orang berdoa sebelum berbuka puasa selama bulan suci Ramadhan di trotoar di Peshawar, Pakistan, Ahad, 3 April 2022. Ada lima tips agar kita tetap sehat dan bahagia baik fisik maupun mental saat puasa. Ilustrasi.
Rep: Haura Hafizhah Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai salah satu dari lima rukun Islam, Ramadhan adalah salah satu periode paling vital dalam kalender agama. Tidak makan antara matahari terbit hingga terbenam bisa jadi membuat sulit secara mental dan fisik bagi beberapa orang.

Berikut cara tetap bahagia dan sehat di bulan Ramadhan dilansir Independent pada Rabu (6/4/2022):

1. Kurangi kafein
Kafein bukanlah minuman yang cocok untuk berbuka puasa dan sahur. Selain kekhawatiran tentang penurunan pasca-kafein, ada kekhawatiran nyata tentang hidrasi.

Mengonsumsi kafein dan minuman berenergi harus dihindari karena dapat membuat Anda buang air kecil lebih banyak sepanjang hari. Banyak orang menganggap ini adalah masalah umum.

2. Fokus pada kualitas dan nutrisi makanan yang disantap
Ketika Anda hanya bisa makan dan minum dalam dua bagian hari, penting bahwa makanan yang dikonsumsi akan menopang dan Anda minum cukup air pada periode tersebut. Orang yang berpuasa disarankan mengonsumsi karbohidrat kompleks, pelepasan lambat, protein, buah dan sayuran segar saat sahur dan berbuka.

3. Olahraga
Anda harus tetap berolahraga selama Ramadhan. Fokus pada latihan intensitas rendah yang memperhatikan kesejahteraan fisik dan emosional Anda. Olahraga bertujuan untuk menjaga kebugaran daripada mencapai target intensitas baru.

Baca Juga


Jika Anda ingin mencoba sesuatu yang baru, tambahkan pilates intensitas rendah, yoga atau bahkan berenang ringan. Lakukan olahraga sebelum berbuka puasa atau antara buka puasa dan sahur sehingga Anda bisa makan dan minum setelah berolahraga dan mengisi kembali serta merehidrasi tubuh.

4. Alihkan perhatian
Ramadhan lebih dari sekadar puasa. Ini adalah waktu refleksi, doa, dan perhatian penuh kesempatan untuk benar-benar fokus pada iman Anda. Bagi banyak orang, periode ini membantu mengatasi kecemasan atau kesal yang mungkin dirasakan akibat puasa.

Cobalah untuk tetap sibuk di siang hari dengan hal-hal seperti membaca Alquran, mengerjakan tugas universitas, bermain, dan bertemu teman. 

5. Tahu kapan harus mengatakan 'tidak' dan mundur selangkah
Ketika merasa lapar dan tubuh sedang berjuang, tidak dapat dihindari bahwa Anda mungkin menderita suasana hati yang rendah dan lekas marah. Selain mencari doa untuk kelegaan, penting untuk mengomunikasikan fakta bahwa Anda berpuasa kepada orang-orang di sekitar.

Dengan mundur selangkah dan merenung, Anda akan berada dalam posisi yang jauh lebih baik untuk menghadapi emosi dan situasi. Bersabarlah dengan diri sendiri dan biarkan orang-orang di sekitar tahu bahwa Anda mungkin juga membutuhkan kesabaran dari mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler