Yogyakarta Matangkan Persiapan Penyaluran BLT Minyak Goreng

Jumlah penerima bantuan sekitar 29 ribu orang.

ANTARA/Raisan Al Farisi
Distribusi minyak goreng (ilustrasi).
Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mematangkan persiapan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) sebagai kompensasi lonjakan harga minyak goreng. "Sedang dikoordinasikan dengan PT Pos terkait teknis penyalurannya karena nanti penyaluran akan dilakukan melalui Kantor Pos," kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Maryustion Tonang di Yogyakarta, Selasa (12/4/2022).


Menurut dia, jumlah penerima bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng di Kota Yogyakarta sama dengan jumlah penerima bantuan sosial yang disalurkan pada periode Januari-Maret 2022. "Jumlahnya sekitar 29 ribu penerima bantuan. Tetapi bagaimana teknis penyalurannya masih akan kami kaji kembali supaya penerima bantuan pun dapat mengaksesnya dengan mudah," katanya.

BLTminyak goreng untuk bulan April, Mei, dan Juni 2022 akan diberikan sekaligus secara tunai sehingga setiap penerima akan mendapat bantuan Rp 300 ribu."Harapannya, warga yang menerima bantuan bisa memanfaatkan bantuan ini sesuai dengan peruntukannya. Kami pun akan berusaha agar penyaluran bantuan berjalan lancar karena penerima memang membutuhkannya," kata Maryustion.

Ia mengatakan bahwa PT Pos sudah berkali-kali menyalurkan bantuan sosial kepada warga, termasuk menyalurkan bantuan pangan non-tunai (BPNT) pada pertengahan Februari 2022."Saat itu ada perubahan mekanisme penyaluran bantuan. Biasanya disalurkan secara non-tunai melalui bank tetapi pada awal tahun ini dilakukan dengan tujuan akselerasi penyerapan bantuan dan berjalan lancar," katanya.

Secara nasional, bantuan langsung tunai minyak goreng akan diberikan kepada 20,65 juta warga dalam daftar penerima BPNT dan penerima manfaat Program Keluarga Harapan serta 2,5 juta pedagang kaki lima dan pemilik warung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler