Kasus Hepatitis Misterius Menyebar ke Eropa dan Amerika
Kasus hepatitis misterius telah tersebar di empat negara Eropa dan AS
REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Kasus hepatitis misterius telah tersebar di empat negara Eropa dan Amerika Serikat (AS). Kasus hepatitis yang tidak diketahui asalnya ini, pertama kali terdeteksi pada anak-anak di Inggris.
Pada Jumat (15/4/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, mereka sedang memantau 84 kasus hepatitis akut parah yang dilaporkan di Inggris sejak 5 April. WHO memperkirakan kasus hepatitis tersebut akan meningkat dalam beberapa hari mendatang.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengatakan, saat ini kasus hepatitis pada anak-anak ditemukan di Denmark, Irlandia, Belanda dan Spanyol. Sembilan kasus yang dicurigai juga telah dicatat di negara bagian Alabama, AS.
“Investigasi sedang berlangsung di semua negara yang melaporkan kasus. Saat ini, penyebab pasti hepatitis pada anak-anak ini masih belum diketahui,” kata pernyataan ECDC, dilansir Alarabiya, Rabu (20/3).
Dalam kebanyakan kasus, anak-anak tidak mengalami demam. Tetapi beberapa kasus di Inggris sangat parah sehingga pasien harus dipindahkan ke unit spesialis liver anak. Sementara enam anak menjalani transplantasi hati.
Infeksi terutama menyerang anak-anak berusia di bawah 10 tahun, dengan beberapa gejala termasuk penyakit kuning, diare, muntah, dan sakit perut.
Virus hepatitis yang diketahui dari Hepatitis A hingga Hepatitis E, belum terdeteksi pada anak-anak. Sehingga otoritas kesehatan Inggris telah memeriksa keterkaitan penularan ke virus umum, atau kemungkinan penyebab lain seperti Covid-19, infeksi, atau faktor lingkungan.
Untuk saat ini, para penyelidik menduga bahwa penyebab yang paling mungkin adalah infeksi.
“Tidak ada keterkaitan ke Covid-19 yang diidentifikasi dan informasi terperinci yang dikumpulkan melalui kuesioner untuk kasus-kasus tentang makanan, minuman, dan kebiasaan pribadi gagal mengidentifikasi paparan umum apa pun,” kata ECDC.
Di Prancis dua kasus hepatitis akut yang etiologinya masih belum ditentukan telah dilaporkan oleh Rumah Sakit Universitas Lyon. Kasus itu menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun dan saat ini sedang diselidiki.
“Kasus hepatitis akut dengan etiologi yang belum ditentukan pada anak-anak tidak jarang. Terjadinya dua kasus ini tidak terduga," ujar seorang sumber di Prancis.
Direktur Klinis dan Infeksi di Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Meera Chand, mengatakan, langkah-langkah untuk kebersihan seperti mencuci tangan dapat membantu mengurangi penyebaran infeksi.