Peningkatan Inflasi Belum Terlalu Berdampak ke Sektor Properti
Laju inflasi nasional pada April 2022 mencapai 0,95 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida menyatakan, peningkatan inflasi pada April belum terlalu berpengaruh terhadap Sektor properti. Hanya saja ia mengungkapkan, harga beberapa bahan bangunan memang mulai naik.
"Memang material juga naik beberapa, seperti semen dan besi. Bahan bangunan naik baru sebagian," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (10/5/2022).
Jika kenaikan inflasi berkelanjutan, kata dia, nantinya dapat memengaruhi industri properti. Meski begitu, lanjut dia, sektor properti tetap optimis menuju pemulihan ekonomi di tengah perang Rusia dengan Ukraina.
"Kemarin perbaikan pemulihan ekonomi, kita nggak perhitungkan perang Rusia Ukraina. (Kondisi) itu pengaruhi transportasi barang, pengaruhnya cukup besar," tutur Totok.
Maka, ia berharap perang tersebut tidak berjalan lama. "Secara pasar kita masih optimis," katanya.
Totok pun menuturkan, industri properti bakal bertahan tidak menaikkan harga sampai September agar masyarakat bisa membeli properti. Hanya saja, khusus rumah sederhana akan dinaikkan sebesar 7 persen.
"Kementerian PUPR sudah sosialisasi, tinggal persetujuan departemen keuangan. Perkiraan saya naik pada Juni, karena sudah dua tahun tidak naik," jelas dia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan laju inflasi nasional pada April 2022 mencapai 0,95 persen. Angka inflasi tersebut, merupakan yang tertinggi sejak Januari 2017 silam yang mencapai 0,97 persen.
"Penyumbang inflasi utama dari komoditas minyak goreng, bensin, daging ayam, tarif angkutan udara, dan ikan segar," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (9/5/2022).
Dengan laju inflasi 0,95 persen pada April, ujarnya, maka inflasi tahun kalender mencapai 2,15 persen sedangkan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,47 persen.
Adapun, laju inflasi pada April 2022 juga lebih tinggi dari inflasi Maret yang masih sebesar 0,66 persen. Lebih tinggi pula dari April 2021 yang hanya 0,13 persen.