Tidur dengan Mulut Diplester Bisa Bikin Nyenyak, Pakar Ingatkan Jangan Pakai Lakban

Tidur dengan mulut diplester bisa meningkatkan kualitas dan istirahat.

www.pixnio.com
Tidur dengan mulut diplester bisa meningkatkan kualitas dan istirahat.
Rep: Flori Sidebang Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli medis mengatakan, menutup mulut menggunakan plester dapat meningkatkan kualitas tidur dan manfaat dari istirahat tersebut. Seorang dokter dari Dalton Dental, dr Hillary Dalton mengatakan, hal ini sangat sederhana untuk dilakukan, yakni memplester bagian mulut. Namun, kata dia, cara melakukannya merupakan kunci utama.

Baca Juga


Dia menyarankan untuk menggunakan penghalang, seperti Vaseline di sekitar bibir Anda. Kemudian, gunakan selotip berpori yang dirasa nyaman pada kulit. 

Dalton menjelaskan, semua jenis plester bedah atau medis yang dijual di apotek maupun toko obat dapat digunakan. Namun, dia melarang penggunaan lakban. 

“Jangan gunakan lakban,” katanya dikutip dari The Brighter Side, Sabtu (14/5/2022).

“Mereka merekomendasikan (jenis plester) Somnifix, tetapi ada juga semua jenis yang bisa Anda dapatkan di toko obat manapun atau Publix,” sambungnya.

Ia mengungkapkan, cara ini bertujuan untuk memaksa pernapasan hidung pada saat tidur di malam hari. Sebab, jelas dia, jika bernapas melalui hidung, maka udara yang diperoleh lebih lebih lembab dibandingkan lewat mulut.

Selain itu, bernapas melalui hidung juga sebenarnya mampu menyaring debu dan alergen. Sedangkan mulut tidak dapat melakukannya. Dalton menuturkan, menghindari tenggorokan dan mulut kering juga mengarah pada kesehatan gigi yang lebih baik. 

“Pikirkan saja secara logis, (bernapas) melalui mulut, mulutmu lebih kering. Jadi, ketika air liurmu adalah pelindung, Anda memiliki mikrobioma baik dan buruk, sehingga yang baik melindungi gigi,” ungkap dia.

“Jadi, ketika Anda tidak memilikinya (mulut kering), apa yang akan menjadi perlindungan Anda terhadap gigi berlubang?,” imbuhnya.

Studi menunjukkan manfaat kesehatan lain yang signifikan dari pernapasan melalui hidung. Termasuk peningkatan oksida nitrat terhadap sinus, yang mengarah pada pengurangan peradangan dan peningkatan sistem kekebalan tubuh.

Sementara itu, bernapas melalui mulut dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan sleep apnea. Kondisi ini juga dapat memperburuk asma, dan menghilangkan oksigenasi organ secara optimal.

“Menurut penelitian, Anda mendapatkan 15 persen peningkatan oksigenasi melalui saluran hidung versus mulut, yang cukup bagus,” jelas Dalton.

Meski demikian, Dalton mengatakan, ada beberapa orang yang harus menghindari cara ini, di antaranya, orang yang menderita alergi atau septum menyimpang.

“Semacam penyempitan saluran, banyak masalah mukosa karena alergi…atau dimana Anda benar-benar, pada siang hari, Anda berdiri dan merasa tidak bisa bernapas, saya tidak akan meletakkan sesuatu di mulutku,” tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler