Posisi Tidur Terbaik Bagi Penderita Hipertensi
Posisi tidur tertentu dapat memiliki pengaruh besar hipertensi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekanan darah tinggi (hipertensi) menjadi salah satu faktor risiko terpenting terkait penyakit kardiovaskular. Jika tekanan darah terlalu tinggi, maka dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan sejumlah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa.
Ternyata, posisi tidur tertentu dapat memiliki pengaruh besar pada pembacaan tekanan darah. Saat tidur, sleep apnea memicu otak untuk memompa lebih banyak darah ke area utama, otak dan jantung.
Kondisi ini memberi tekanan tambahan pada dinding arteri dan meningkatkan tekanan darah lebih tinggi daripada jika bernapas normal saat tidur. Penurunan mendadak kadar oksigen darah yang terjadi selama sleep apnea meningkatkan tekanan darah dan membebani sistem kardiovaskular.
Selain itu, mengalami apnea tidur obstruktif meningkatkan risiko seseorang mengalami komplikasi hipertensi.
"Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan banyak gangguan pernapasan saat tidur," jelas situs Sleep Foundation, seperti dilansir Express.co.uk, Jumat (6/5/2022).
Situs kesehatan itu menjelaskan ada dua jenis apnea tidur, yakni apnea tidur obstruktif (OSA) dan apnea tidur sentral (CSA). OSA ditandai dengan kondisi kolaps saluran napas yang menghalangi aliran udara ke paru-paru. Hal ini sering menyebabkan mendengkur dan terengah-engah saat tidur.
Pada CSA, gangguan pernapasan terjadi karena kurangnya komunikasi antara otak dan otot-otot yang terlibat dalam pernapasan. Medicover Hospital menyatakan kebanyakan orang dewasa tidak menyadari pengaruh posisi tidur pada efek kesehatan.
Tidur tengkurap, terlentang, atau menyamping dapat membuat perbedaan dalam mendengkur, sleep apnea, sakit leher serta punggung, dan kondisi medis lainnya. Tidur miring ke kiri dinilai sebagai posisi tidur terbaik untuk hipertensi karena mengurangi tekanan darah pada pembuluh darah yang mengembalikan darah ke jantung.
Sakit punggung juga dapat menyebabkan gangguan tidur yang signifikan. Jadi, coba hindari posisi tidur yang membebani area ini.
"Tidur dengan posis menyamping, dengan punggung sebagian besar lurus, dapat membantu mengurangi sleep apnea," kata Medicover.
Akan tetapi, tidur menyamping juga dapat menyebabkan rasa sakit di leher dan punggung karena tulang belakang Anda tetap sejajar. Coba selipkan bantal di antara kedua kaki dan pastikan posisi bantal tidak membuat kepala lebih tinggi daripada leher.
Di samping rutinitas tidur yang baik, memperhatikan pola makan juga sangat penting untuk menurunkan hipertensi dan menghindari komplikasi kesehatan kardiovaskular. Makanan yang harus dihindari sebelum tidur dan dikurangi pada siang hari meliputi:
- Makanan asin
- Makanan manis
- Daging merah
- Minuman manis
- Alkohol
- Lemak jenuh
- Makanan yang diproses atau olahan
- Terlalu banyak bumbu