Untuk Apa Allah SWT Jadikan Manusia Berpasangan Lawan Jenis? Ini Penjelasan Alquran

Allah SWT menjadikan manusia berpasangan sebagai suami dan istri

Republika/Agung Supriyanto
Menikah berpasangan lawan jenis (ilustrasi). Allah SWT menjadikan manusia berpasangan sebagai suami dan istri
Rep: Fuji E Permana Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran menjelaskan salah satu tujuan Allah SWT menjadikan manusia berpasang-pasangan yakni suami dan istri.

Baca Juga


Tujuannya agar manusia mendapatkan ketenangan, dan keturunan yang bisa melanjutkan tugas menjadi khalifah di muka bumi. Hal ini dijelaskan dalam Surat An Nahl ayat 72 dan tafsirnya.

وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْ بَنِيْنَ وَحَفَدَةً وَّرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَتِ اللّٰهِ هُمْ يَكْفُرُوْنَۙ

“Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?" (QS An Nahl ayat 72) 

Ayat ini mengandung arti, di antara tanda kekuasaan Allah SWT adalah Dia menjadikan pasangan suami atau istri dari jenis kamu (manusia) sendiri agar kamu dapat menggapai ketenangan hidup. 

Allah SWT menjadikan anak dan kemudian cucu laki-laki dan perempuan dari pasangan suami dan istri. Allah SWT memberimu rezeki dari berbagai anugerah yang baik dan sesuai dengan kebutuhan hidup kamu (manusia). 

Jika manusia mengetahui kekuasaan Allah SWT yang demikian besar ini, lantas mengapa mereka yang kafir tetap saja menyekutukan Allah SWT dan beriman kepada yang batil yakni berhala-berhala, dan mengingkari nikmat Allah SWT yang telah mereka terima dan rasakan?

Menurut Tafsir Kementerian Agama, dalam ayat ini Allah SWt menjelaskan nikmat-Nya, yaitu Allah SWT telah menciptakan pasangan untuk mereka dari jenis mereka sendiri. Pasangan-pasangan itu merupakan mitra dalam kerja sama membina keluarga dan masyarakat. 

Dengan pasangan itu, manusia dapat memiliki keturunan untuk memelihara dan mengembangkan jenis manusia dalam mengemban tugas sebagai khalifah di muka bumi ini. Selanjutnya Allah SWT menjelaskan bahwa Dialah yang telah memberi mereka rezeki dalam makanan dan minuman yang baik dan berguna. 

Oleh karena itu, manusia tidak boleh takut akan kesulitan memperoleh rezeki karena anak. Sebaliknya, mereka harus mendidik anak-anak itu agar mampu setelah dewasa untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi. 

Di akhir ayat, Allah SWT mencela orang-orang kafir yang mempercayai berhala-berhala sebagai tuhan, padahal berhala-berhala itu tidak bisa berbuat apa-apa. Sedangkan nikmat Allah SWT mereka ingkari seakan-akan rezeki itu bukan dari Allah SWT.       

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler