Lingkungan Disebut Bisa Mendorong Seseorang Jadi Homoseksual
Masyarakat perlu menjaga lingkungannya dengan baik.
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Atika Dian Ariana menyatakan, homoseksual bisa terjadi karena faktor lingkungan. Misalnya, kata dia, ada seseorang memilih berhubungan dengan sesama jenis karena budaya tersebut dianggap lumrah di lingkungan tempat ia bergaul. Seperti halnya konsep diri sangat berkembang sejalan dengan bagaimana dia berinteraksi dengan lingkungan.
“Dia tidak memiliki opsi lain. Akhirnya komunitas, tempat, atau circlenya dia kebetulan juga orang-orang homoseksual. Akhirnya dia pun juga berperan di situ,” kata Atika, Senin (23/5/2022).
Maka dari itu, kata dia, masyarakat perlu menjaga lingkungannya dengan baik. Terutama agar terbebas dari pengaruh homoseksual. Menurutnya, yang perlu dipertimbangkan adalah faktor protektif. Yaitu, memberikan lingkungan yang sehat untuk anak agar terus tumbuh dan berkembang dengan baik. Orang tua juga menurutnya perlu menjadi teman anak berdiskusi.
“Karena kalau tidak, mereka (anak-anak) mungkin akan mengakses informasi dari sumber yang kurang kredibel. Bahkan mungkin menjerumuskan ke komunitas yang berbeda dari yang kita harapkan,” ujarnya.
Atika menyarankan orang tua menyiapkan diri menjadi teman berdiskusi bagi anak. Khususnya berkaitan dengan identitas gender dan orientasi seksual mereka. Pendidikan seksual, kata dia, jangan dianggap sebagai hal yang tabu. Orang tua jangan menutup diri dari pertanyaan anak yang terkesan sederhana dan tidak penting ditanyakan. Namun, pertanyaan tersebut merupakan proses pengenalan konsep seksualitas anak.
“Pertanyaan mengenai konsep dirinya bukan hanya dalam hal seksual sebenarnya berkaitan dengan banyak hal. Soal identitas itu penting untuk kemudian didiskusikan bersama,” kata dia.