Aksi dan Kolaborasi DRR Bagi Ketangguhan Sosial dan Ekonomi

Sektor swasta diharapkan dapat menjadi salah satu aktor utama penggerak DRR.

istimewa
Indonesia mengalami peningkatan jumlah bencana setiap tahunnya, termasuk adanya pandemi covid-19, dan menempatkan masyarakat, kehidupan sosial dan ekonomi senantiasa berada dalam ancaman, tidak terkecuali sektor swasta yang terkena imbasnya. Untuk dapat bertahan, sangat penting bahwa mereka dapat membangun ketangguhannya dengan menerapkan upaya Disaster Risk Reduction (DRR).
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, BALI--Indonesia mengalami peningkatan jumlah bencana setiap tahunnya, termasuk adanya pandemi covid-19, dan menempatkan masyarakat, kehidupan sosial dan ekonomi senantiasa berada dalam ancaman, tidak terkecuali sektor swasta yang terkena imbasnya. Untuk dapat bertahan, sangat penting bahwa mereka dapat membangun ketangguhannya dengan menerapkan upaya Disaster Risk Reduction (DRR).

Baca Juga


The Asia Pacific Alliance for Disaster Management (A-PAD) Indonesia bersama Indonesian Global Compact Network (IGCN) menyelenggarakan Private Sector Leaders Forum 2022 dengan tema Aksi dan Kolaborasi DRR untuk Ketangguhan Sosial dan Ekonomi yang merupakan rangkaian kegiatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 bertempat di Keraton Ballroom Nusa Dua Beach Hotel, Bali, 24 Mei 2022. Acara ini digagas untuk berbagi pengalaman mengenai bagaimana pelaku usaha secara individu atau kolaborasi melakukan inisiatif DRR serta mendorong kerjasama multipihak dan bisnis di Indonesia maupun lintas negara.

"Sektor swasta diharapkan dapat menjadi salah satu aktor utama penggerak DRR. Tujuan besarnya adalah membangun ketangguhan sosial dan ekonomi melalui platform kerjasama multipihak. Bencana akan selalu ada didekat kita, penanggulangannya secara kolektif adalah sebuah kunci " ujar Sinta Kaniawati, Direktur A-PAD Indonesia.

Acara ini mendapat dukungan penuh pemerintah Indonesia melalui Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan pemerintahan Jepang melalui Kedutaan Jepang untuk Republik Indonesia.

"Sektor swasta memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi melalui kegiatan bisnisnya serta komitmen besarnya terhadap penanggulangan bencana. Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian memberikan dukungan penuh untuk kolaborasi sektor swasta dalam meningkatkan upaya DRR" Ujar DR. Ir. Wahyu Utomo. MS

"Pemerintahan Jepang   selain   memberi   dukungan   penuh   juga   membagi   pengalaman   dan   ilmu pengetahuan bagaimana suksesnya pelaksanaan DRR melalui keterlibatan dan kolaborasi sektor swasta," ujar Masami Tamura, Minister, Deputy Chief of Mission, Kedutaan Jepang untuk Republik Indonesia.

Komitmen sektor swasta mewujudkan ketangguhan sosial dan ekonomi juga sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs). Target besar seperti mengakhiri kemiskinan, tumbuhnya industri dan munculnya berbagai inovasi serta pembangunan infrastruktur dan masyarakat yang berkelanjutan tidak lepas dari peran kolaborasi multipihak baik di Indonesia maupun lintas negara dengan mengusung inisiatif DRR sebagai upaya menuju visi besar pembangunan secara holistik terutama disaat pandemi covid-19.

"UN Global Compact telah mengambil banyak tindakan untuk mendukung kolaborasi antara perusahaan untuk menciptakan dampak yang lebih besar dalam masalah hak asasi manusia, tenaga kerja, lingkungan dan anti-korupsi yang ditujukan untuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya." Ujar Neha Das, Senior Manager, Global Operations, Asia & Oceania UN Global Compact.

Pada kesempatan yang sama akan dilaksanakan deklarasi bersama Aksi dan Kolaborasi DRR sektor swasta dan masyarakat sipil mengusung niat dan langkah nyata untuk mendorong upaya dan melaksanakan kolaborasi diantara entitas sektor swasta dengan pemangku kepentingan lain, baik ditingkat lokal, regional maupun internasional untuk memperkuat DRR sebagai penangkal dan pengurang dampak bencana dalam mewujudkan ketangguhan dan pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat, serta tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Upaya pengurangan resiko bencana diperlukan untuk memastikan kehidupan sosial dan ekonomi yg berkelanjutan. Dalam mengupayakannya diperlukan kemitraan multipihak. Menunggu untuk menghadapi resiko bencana bukanlah rencana yang baik dan bijak, karena sama saja seperti kita melakukan sebuah pembiaran. Sudah saatnya untuk kita bergotong royong, beraksi bersama, untuk mewujudkan ketahanan dan ketangguhan dalam menghadapi resiko dan potensi bencana tersebut."Ujar YW Junardy, President Indonesia Global Compact Network.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler