Berlebihan Konsumsi Suplemen Ini Bisa Picu Kebutaan
Overdosis suplemen tertentu dapat memicu kebutaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Suplemen dirancang untuk menyuplai vitamin tambahan yang dibutuhkan tubuh. Namun, alih-alih bermanfaat, suplemen yang beredar di pasaran banyak yang bermasalah karena mengandung bahan yang berpotensi beracun. Selain itu, pasien juga kerap mengonsumsi suplemen melebihi dosis yang dianjurkan.
Suplemen niacin hadir untuk menurunkan kolesterol, dengan penelitian menyatakan itu bisa menurunkan trigliserida sebanyak 50 persen. Akan tetapi, jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi, suplemen ini bisa menimbulkan efek buruk pada mata, termasuk penglihatan kabur, kerusakan makula yang bisa menyebabkan kebutaan, serta peradangan.
Sebuah laporan terpercaya menunjukan risiko kehilangan penglihatan parah dari dosis niacin yang dijual bebas dan diresepkan sendiri. Laporan klinis yang ditulis oleh spesialis di New York Ear Infirmary of Mount Sinai pada 2019, menemukan bahwa kehilangan penglihatan terkait dengan jenis sel khusus di mata pasien.
Kabar baiknya, para ahli melaporkan bahwa penghentian asupan suplemen bisa memulihkan kondisi. Direktur Medis Monica Wassermann mengatakan bahwa suplemen niacin tersedia tanpa resep, namun ini bukan berarti aman. Pasien harus tetap patuh pada dosis yang dianjurkan.
"Overdosis suplemen niacin memicu pembengkakan retina, suatu kondisi yang secara ilmiah kami sebut makulopati cystoid. Penyakit retina ini menunjukkan berbagai gejala, dari penglihatan kabur yang kurang serius hingga kehilangan penglihatan normal," kata Wassermann, seperti dilansir laman Express, Senin (6/6/2022).
Menurut National Eye Institute, makulopati cystoid dapat menyebabkan warna pudar atau penglihatan buram yang bisa menjadi gejala penyakit. Jika diabaikan, gejala-gejala ini meningkatkan risiko kehilangan penglihatan yang parah atau kebutaan.
"Berhenti menggunakan suplemen niacin atau vitamin B3 membalikkan pembengkakan retina. Fungsi retina menjadi pulih sepenuhnya, secara positif memengaruhi produksi sinyal listrik tubuh," jelas dia.
Sementara itu, penelitian yang diterbitkan awal tahun ini di Review of Optometry mendukung pemberian niasin dosis rendah untuk melindungi terhadap glaukoma, penyebab utama kebutaan di Inggris. Glaukoma adalah kondisi mata yang menggambarkan kerusakan pada saraf optik yang dapat membuka jalan menuju kebutaan permanen jika tidak ditangani.
"Dosis rendah suplemen menurunkan risiko glaukoma, suatu kondisi yang ditandai dengan pembentukan tekanan tinggi di mata, yang menyebabkan kerusakan saraf optik," kata Wassermann.
Pada stadium lanjut, glaukoma dapat menyebabkan rasa sakit yang parah pada mata atau dahi, mata merah, atau lingkaran cahaya di sekitar lampu. Meskipun ada bukti yang mendukung penggunaan niacin untuk melindungi dari kehilangan penglihatan, hal ini tidak boleh dilakukan tanpa pengawasan praktisi kesehatan bersertifikat.