Tren Diet Ada Banyak Banget, Mana yang Terbaik Menurut Dokter?
Dokter serukan masyarakat untuk tidak sembarangan mengikuti tren diet.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terlepas dari salah atau benar caranya, hingga kini ada banyak sekali tren diet yang bermunculan. Mulai dari diet keto, diet tinggi protein, diet vegetarian, diet mayo, dan lainnya yang satu sama lain saling mengklaim sebagai yang terbaik dan memiliki dasar ilmiah serta paling masuk akal.
Menyikapi banyaknya tren diet, dokter spesialis penyakit dalam Fenny Elvina Ridho mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan mengikuti tren diet. Sebab, menurut dia, diet paling baik adalah diet gizi seimbang.
"Karena kita sebagai manusia juga membutuhkan komposisi makanan dengan gizi seimbang, ada karbohidratnya, mineral, vitamin, protein bahkan lemak," kata dr Fenny dalam webinar "Sehatkan Pencernaanmu, Sehatkan Tubuhmu", Jumat (10/6/2022).
Untuk menjalankan diet gizi seimbang, menurut dr Fenny, individu hanya dianjurkan membatasi asupan tanpa harus menghilangkan salah satu atau sebagian kandungan gizi. Misalnya, karbohidratnya dibatasi dan diganti dengan yang tinggi serat.
Begitupun dengan lemak dipilih makanan yang mengandung lemak sehat. Lebih lanjut, dr Fenny juga menyinggung jenis diet yang berisiko menimbulkan bahaya bagi tubuh, seperti diet tinggi protein. Menurut dia, bagi mereka yang menjalankan diet ini dan mengonsumsi protein terlalu banyak bisa memberikan efek samping negatif ke ginjal.
"Kalau proteinnya terlalu banyak dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh, salah satu yang kita takutkan itu bisa menjadi beban ke ginjal. Kerja ginjal jadi lebih berat," jelas dia.
Agar diet menjadi lebih terkontrol, dr Fenny juga menyarankan untuk selalu berkonsultasi dengan ahli atau dokter ketika hendak menjalankan program diet. Karena kembali lagi, setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda.
"Jangan lupa juga datang ke ahlinya, didampingi, karena takutnya diet yang dijalankan itu tidak baik untuk tubuh. Kurus, tapi nanti tubuhnya nggak segar, nggak sehat, juga kan, ngapain?" kata dr Fenny.