Mager Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Kenali Olahraga yang Aman Sesuai Usia
Mager alias malas gerak bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesatnya perkembangan teknologi memang telah mempermudah kehidupan manusia. Di sisi lain, hal itu juga membentuk gaya hidup mager alias malas gerak yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Denio Adrianus Ridjab mengatakan bahwa kebiasaan mager ini bisa berbahaya karena bisa menyebabkan penyakit jantung dan serangan jantung. Sebab, orang yang mager lebih mungkin mengalami peningkatan berat badan, yang secara otomatis menyebabkan darah tinggi, kolesterol naik, dan kadar gula darah tinggi.
"Itu semua adalah faktor risiko serangan jantung. Jadi memang berbahaya sekali kalau terus dibiasakan, terus malas bergerak atau rebahan," kata dr Denio dalam webinar Heartology, Selasa (14/6/2022).
Menurut dr Denio, gaya hidup sedenter identik dengan generasi muda. Karenanya, dia mengingatkan generasi muda untuk melawan rasa malas bergerak dan lebih aktif berolahraga.
"Olahraga yang dilakukan bisa aerobik atau anaerobik. Seperti lari, bersepeda, berenang, atau bahkan sepakbola. Kombinasikan dengan angkat beban juga lebih baik," kata dr Denio.
Berbeda dengan generasi muda, individu yang berusia 40 tahun ke atas disarankan untuk melakukan pemeriksaan jantung terlebih dahulu atau berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai berolahraga. Hal ini penting, menurut dr Denio, untuk mencegah kemungkinan buruk saat berolahraga.
"Intinya, kalau usia sudah 40 tahun ke atas, harus lebih selektif olahraganya. Pilih olahraga yang aman untuk jantung atau masalah kesehatan lain, karena yang penting bukan berat atau tidaknya, tapi konsistensinya," jelas dia.