Eder Militao Klaim Sukses Gantikan Ramos dan Varane di Madrid

Real Madrid menebus Eder Militao dari Porto seharga 50 juta euro pada 2019.

AP/Manu Fernandez
Bek Real Madrid Eder Militao.
Rep: Rahmat Fajar Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kepergian Sergio Ramos dan Raphael Varane membawa tekanan berat kepada Eder Militao sebagai bek yang dimiliki Real Madrid. Sebab, Ramos dan Varane meninggalkan jejak prestasi luar biasa kepada Los Blancos. Duet mereka sulit untuk ditembus oleh pemain manapun.

Baca Juga


Ramos yang merupakan kapten tim hijrah ke Paris Saint-Germain (PSG). Adapun Varane merapat ke Manchester United. Selama mereka berdua berseragam Madrid, Militao selalu menjadi cadangan. Namun, Militao kini bisa mengeklaim telah sukses menggantikan peran Ramos dan Varane.

“Ketika mereka berdua pergi, orang-orang menunjukkan bahwa mereka telah membuat sejarah di klub. Saya pikir waktu saya untuk melakukan sesuatu telah tiba, untuk menunjukkan kepada para penggemar dan semua orang bahwa mereka dapat mengandalkan saya. Saya telah menunjukkan apa yang bisa saya lakukan dan saya telah menunjukkan mengapa saya berada di Real Madrid,” kata Militao dalam sebuah wawancara dengan Marca.

Ia juga mengeklaim telah membuktikan dirinya layak dibayar 50 juta Euro dari Porto untuk didatangkan ke Santiago Bernabeu. Militao menjelaskan, ketika baru tiba, segalanya tak berjalan dengan baik karena Ramos dan Varane masih menjadi pilihan utama. Mereka bersama dalam waktu yang lama. Namun perlahan Militao menunjukkan alasan mengapa Madrid mendatangkannya.

Ia lalu menjelaskan bisa mengatasi tekanan di Madrid. Ia mengungkapkan hanya bekerja keras dan tak membiarkan hal di luar kendali menguasai dirinya. Selain itu, Militao tetap menjaga kepercayaan dirinya. Dukungan keluarganya turun membantunya tampil maksimal setiap diturunkan oleh pelatih.

Militao mengakui ada beberapa pertandingan yang membuatnya frusteasi dan ada pada tiitk terendah. Menurutnya pertandingan melawan Real Betis dan bermain sebagai full-back adalah titik terendah permainannya. Pada waktu itu ia mengalami kesulitan.

“Banyak hal yang terlintas di kepala saya, tetapi itu membantu saya lebih termotivasi dan fokus untuk melakukannya dengan baik di kesempatan berikutnya,” ujarnya.

Ia lalu bicara mengenai David Alaba dari Bayern Muenchcen. Ia mengaku langsung bisa bermintra dengan baik dengan Alaba di dalam maupun luar lapangan. Alaba telah membawa suka cita kepada tim.

“Dia selalu termotivasi, dan selama pertandingan dia memiliki banyak energi,” kata Militao meluncurkan pujian pada Alaba. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler